Sabtu, 26 November 2016

pendidikan Seumur Hidup

Date
PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
Pendidikan seumur hidup atau belajar seumur hidup bukan berarti kita harus sekolah terus sepanjang hidup kita. Sekolah banyak diartikan oleh masyarakat sebagai tugas belajar yang terperangkap dalam sebuah “ruangan” yang bernama kelas. Paradigma seperri ini harus kita ubah karena pengertian belajar bukan hanya berada di dalam kelas, belajar dapat dilakukan dimana saja dan dalam semua situasi.
Belajar secara sederhana dikatakan sebagai proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu, terjadi dalam jangka waktu tertentu. Dalam arti lain bahwa belajar berarti memfungsikan hidup, orang yang tidak belajar pasti ada sesuatu yang hilang dari hidupnya.
A. Konsep Pendidikan Seumur Hidup
Konsep pendidikan seumur hidup merupakan gagasan yang universal. Konsep pendidikan seumur hidup memandang pendidikan sebagai satu sistem yang menyeluruh yang di dalamnya terkandung prinsip-prinsip pengorganisasian untuk pengembangan pendidikan. Dalam hal ini belajar sepanjang hayat menjadi alat untuk membangun keseimbangan antara belajardan bekerja, adptasi terus menerus untuk sejumlah pekerjaan dan untik pelaksanaan kewarganegaraan yang aktif.
1) Dasar Religius
 Konsep pendidikan seumur hidup telah lama dipikirkan oleh pakar pendiddikan dari zaman ke zaman. Telah lama diajarkan oleh Islam, sebagaimana dinyatakan dalam Hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya, “tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai ke liang lahat.”

2) Dasar Yuridis
Sesuai dengan Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 JO TAP. No. IV/MPR/1978 tentang GBHN menetapkan prinsip-prinsip pembangunan nasional, antara lain:
Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat Indonesia (Arah Pembangunan Jangka Panjang).
Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam keluarga (rumah tangga), sekolah dan masyarakat. Karena itu, pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan lemerintah (Bab IV GBHN Bagian Pendidikan).
B. Hakikat Pendidikan Seumur Hidup
Belajar meruppakan tugas setiap umat manusia. Kita belajar mengetahui apapun yang ada di dunia ini untuk kemajuan individu atau universal. Belajar, memberi, belajar menerima, belajar bersabar, belajar menghargai, belajar menghormati, dan belajar tentang apapun. Dalam kehidupan sehari-hari bahwa pada hakikatnya orang belajar sepanjang hidup, meskipun dengan caravyang berbeda dan menggunakan proses yang tidak sama.Dorongan belajar sepanjang hayat itu terrjadi karena dirasakan sebagai kebutuhan.
Tiga komponen yang saling berhubungan satu dengan lainnya, yaitu individu, masyarakat dan lingkungan fisik. Perkembangan dan perubahan yang juga mencakup tiga komponen adalah:
Tahap-tahap perkembangan individu.
Contoh: masa prenatal, masa bayi, masa kanak-kanak, masa sekolah, masa remaja, masa dewasa.
Peranan-peranan sosial yang umum dan unik dalam kehidupan, yang berbeda-beda di setiap lingkungan.
Aspek-aspek perkembangan kepribadian, seperti fisik, mental, sosial, dan emosional.
Pendidikan bukan hanya berlangsung di sekolah. Pendidikan akan mulaibsegera setelah anak lahir dan akan berlangsung sampai meninggal dunia, sepanjang ia mampu meneeiam pengaruh-pengaruh. Oleh karena itu proses pendidikan akan berlangsung dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.
1) Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi proses perkembagan individu sekaligus sebagai peletak dasar kepribadian anak. Pendidikan anak akan diperoleh melalui interasi antara anak-orang tua. Dalam hal ini, orangvtua akan memberikan contoh ataupun tauladan yang baik sebagai perwujudan pendidikan anak.
2) Pendidikan di sekolah merupakan kelanjutan dalam keluarga. Sekolah merupakann lembaga tempat dimana terjadi proses sosialisasi yang kedua setelah keluarga.  Sekolah diselenggarakan secara formal. Di sekolah, anak akan diajarkan apa yang ada dalam kehidupan, dengan kata lain sekolah harus mencerminkan kehidupan sekeklilingnya. Oleh karena itu, sekolah tidak boleh dipisahkan dati kehidupan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan perkembangan budayanya.
3) Pendidikan di masyarakat merupakan bentuk pendidikan yang berada di luar keluarga dan sekolah. Pada pendidikan ini menekankan pada pemerolehan pengetahuan  an keterampilan yang berguna di lingkungan masyarakat.
C. Pentingnya Pendidikan Seumur Hidup
1) Pertimbangan ekonomi
2) Keadilan
3) Faktor Peranan Keluarga
4) Faktor Perubahan Peranan Sosial
5) Perubahan teknologi
6) Faktor vocational
7) Kebutuhan kebutuhan orang dewasa
8) Kebutuhan anak-anak awal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar