Nenek Moyang
Indonesia
Oleh : Faradyssa Giovani Putri (2285160027)
Asal Usul Nenek Moyang
Indonesia
– Nenek moyangku seorang pelaut… (katanya). Waktu kita kecil kita sering
menyanyikan lagu ini. Lalu, apa benar nenek moyang kita seorang pelaut? Apa
yang dimaksud dengan pelaut, nelayan? Langsung saja kita penjelasan di bawah
ini.
Kehidupan awal masyarakat pra aksara Indonesia tidak
dapat dipisahkan dari perkembangan geografis wilayah Indonesia. Sebelum zaman
es atau glasial, wilayah Indonesia bagian barat menjadi satu dengan daratan
Asia dan wilayah Indonesia bagian timur menjadi satu dengan daratan Australia.
Pendapat ini didasarkan pada persamaan kehidupan flora dan fauna di Asia
dan Australia dengan wilayah Indonesia. Binatang yang hidup di wilayah
Indonesia bagian barat memiliki kesamaan dengan binatang yang hidup di daratan
Asia. Misalnya, gajah, harimau, banteng, burung, dan sebagainya. Sedangkan
binatang yang hidup di wilayah bagian timur memiliki kesamaan dengan binatang
yang hidup di daratan Australia, seperti burung Cendrawasih. Mencairnya es di
kutub utara menyebabkan air laut mengalami kenaikan. Peristiwa ini
mengakibatkan wilayah Indonesia menjadi terpisah dengan daratan Asia maupun
Australia. Bekas daratan yang menghubungkan Indonesia bagian barat dengan Asia
disebut Paparan Sunda. Sedangkan bekas daratan yang menghubungkan Indonesia
bagian timur dengan Australia disebut Paparan Sahul. Ternyata,
perubahan-perubahan itu sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan
kehidupan masyarakat pra aksara Indonesia.
Asal Usul Nenek Moyang Indonesia
Menurut para ahli, nenek moyang bangsa Indonesia berasal
dari Yunan. Daerah Yunan terletak di daratan Asia Tenggara. Tepatnya, di
wilayah Myanmar sekarang. Seorang ahli sejarah yang mengemukakan pendapat ini
adalah Moh. Ali. Pendapat Moh. Ali ini didasarkan pada argumen bahwa nenek
moyang bangsa Indonesia berasal dari hulu-hulu sungai besar di Asia dan
kedatangannya ke Indonesia dilakukan secara bergelombang. Gelombang pertama
berlangsung dari tahun 3000 SM – 1500 SM dengan menggunakan perahu bercadik
satu. Sedangkan gelombang kedua berlangsung antara tahun 1500 SM – 500 SM
dengan menggunakan perahu bercadik dua. Tampaknya, pendapat Moh. Ali ini sangat
dipengaruhi oleh pendapat Mens bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari
daerah Mongol yang terdesak ke selatan oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat.
Sementara, para ahli yang lain memiliki pendapat yang beragam dengan berbagai
argumen atau alasannya, seperti:
- Prof. Dr. H. Kern dengan teori imigrasi menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Campa, Kochin Cina, Kamboja. Konon, kata kampong yang biasa kita sebut merupakakn berasal dari kata Campa yang artinya tempat tinggal atau sejenisnya. Pendapat ini didasarkan pada kesamaan bahasa yang dipakai di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanisia, dan Mikronesia. Menurut hasil penelitiannya, bahasa-bahasa yang digunakan di daerah-daerah tersebut berasal dari satu akar bahasa yang sama, yaitu bahasa Austronesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya nama dan bahasa yang dipakai daerah-daerah tersebut. Objek penelitian Kern adalah kesamaan bahasa, namanama binatang dan alat-alat perang.
Berdasarkan penyelidikan terhadap
penggunaan bahasa yang dipakai di berbagai kepulauan, Kern berkesimpulan bahwa
nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari satu daerah dan menggunakan bahasa
yang sama, yaitu bahasa Campa. Namun, sebelum nenek moyang bangsa Indonesia
tiba di daerah kepulauan Indonesai, daerah ini telah ditempati oleh bangsa
berkulit hitam dan berambut keriting. Bangsa-bangsa ini hingga sekarang
menempati daerah daerah Indonesia bagian timur dan daerah-daerah Australia.
- Van Heine Geldern berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia. Pendapat ini didukung oleh artefak-artefak atau peninggalan kebudayaan yang ditemukan di Indonesia memiliki banyak kesamaan dengan peninggalanpeninggalan kebudayaan yang ditemukan di daerah Asia.
- Prof. Mohammad Yamin berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Indonesia sendiri. Pendapat ini didasarkan pada penemuan fosil-fosil dan artefakartefak manusia tertua di Indonesia dalam jumlah yang banyak. Di samping itu, Mohammad Yamin berpegang pada prinsip Blood Und Breden Unchro, yang berarti darah dan tanah bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri.Manusia purba mungkin telah tinggal di Indonesia, sebelum terjadi gelombang perpindahan bangsa-bangsa dari Yunan dan Campa ke wilayah Indonesia. Persoalannya, apakah nenek moyang bangsa Indonesia adalah manusia purba?
- Hogen berpendapat bangsa yang mendiami daerah pesisir Melayu berasal dari Sumatera. Banga ini bercampur dengan bangsa Mongol dan kemudian disebut bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu. Bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) menyebar ke wilayah Indonesia pada tahun 3000 SM – 1500 SM. Sedangkan bangsa Deutro Melayu (Melayu Muda) menyebar ke wilayah Indonesia pada tahun 1500 SM – 500 SM.
Sementara,
sekitar tahun 1500 SM, nenek moyang bangsa Indonesia yang berada di Campa terdesak
oleh bangsa lain dari Asia Tengah yang lebih kuat. Mereka berpindah ke Kamboja
dan kemudian melanjutkan perjalanannya ke Semenanjung Malaka dan daerah
Filipina. Dari Semenanjung Malaka, mereka melanjutkan perjalanannya ke daerah
Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Sedangkan mereka yang berada di Filipina
melanjutkan perjalanannya ke daerah Minahasa dan daerah-daerah sekitarnya.
Bertitik tolak dari pendapat-pendapat di atas, terdapat hal-hal yang menarik
tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia.
Ketiga,
masyarakat awal yang menempati wilayah Indonesia termasuk rumpun bangsa Melayu.
Oleh karena itu, bangsa Melayu ditempatkan sebagai nenek moyang bangsa
Indonesia. Argumen ini merujuk pada pendapat Hogen. Bangsa Melayu yang menjadi
nenek moyang bangsa Indonesia dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
1. Bangsa Proto Melayu
Bangsa
ini memasuki wilayah Indonesia melalui 2 (dua) jalan, yaitu:
- Jalan barat dari Semenanjung Malaka ke Sumatera dan selanjutnya menyebar ke beberapa daerah di Indonesia.
- Jalan timur dari Semenanjung Malaka ke Filipina dan Minahasa, serta selanjutnya menyebar ke beberapa daerah di Indonesia.
Ciri – Ciri Bangsa Proto Melayu :
1.
Mereka
bersal dari Cina bagian selatan (Yunan) dan masuk ke Indonesia sekitar tahun
1.500-500 SM.
2. Memiliki kebudayaan batu muda (Neolitikum)
3. Orang – orang bangsa Proto Melayu memiliki rambut lurus, kulit kuning yang berwarna kecoklatan, dan bermata sipit.
4. Mendiami daerah – daerah Indonesia bagian Timur, seperti Dayak, Toraja, Mentawai, Nias,dan Papua
Bangsa
Proto Melayu memiliki kebudayaan yang setingkat lebih tinggi dari kebudayaan
Homo Sapiens di Indonesia. Kebuadayaan mereka adalah kebudayaan batu muda
(neolitikum). Hasilhasil kebudayaan mereka masih terbuat dari batu, tetapi
telah dikerjakan dengan baik sekali (halus).
Kapak
persegi merupakan hasil kebudayaan bangsa Proto Melayu yang masuk ke Indonesia
melalui jalan barat dan kapak lonjong melalui jalan timur. Keturunan bangsa
Proto Melayu yang masih hidup hingga sekarang, di antaranya adalah suku bangsa
Dayak, Toraja, Batak, Papua.
2. Bangsa Deutro Melayu
Sejak tahun 500 SM, bangsa Deutro Melayu memasuki wilayah
Indonesia secara bergelombang melalui jalan barat. Kebudayaan bangsa Deitro
Melayu lebih tinggi dari kebudayaan bangsa Proto Melayu. Hasil kebudayaan
mereka terbuat dari logam (perunggu dan besi). Kebuadayaan mereka sering
disebut kebudayaan Don Song, yaitu suatu nama kebudayaan di daerah Tonkin yang
memiliki kesamaan dengan kebudayaan bangsa Deutro Melayu. Daerah Tonkin
diperkirakan merupakan tempat asal bangsa Deutro Melayu, sebelum menyebar ke
wilayah Indonesia. Hasil-hasil kebudayaan perunggu yang penting di Indonesia
adalah kapak corong atau kapak sepatu, nekara, dan bejana perunggu. Keturunan
bangsa Deutro Melayu yang masih hidup hingga sekarang, di antaranya suku bangsa
Melayu, Batak, Minang, Jawa, Bugis.
Ciri – Ciri Deutro Melayu :
1.
Mereka berasal dari bangsa Indocina Utara yang masuk ke Indonesia sekitar tahun
500 SM.
2. Bangsa ini telah mampu membuat benda – benda berbahan dasar logam, seperti perunggu dan besi.
3. Hasil – hasil kebudayaan yang dihasilkan berupa kapak corong,nekara,bejana perunggu
4. Suku Melayu,Makassar,Jawa,Sunda,Bugis,Minang, dll adalah keturunan asli bangsa ini.
Perbedaan Bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu
Berdasarkan
definisi dan ciri – ciri di atas, dapat kita lihat ada perbedaan – perbedaan
yang mencolok dari kedua bangsa ini. Adapun perbedaan – perbedaan dari Bangsa.
|
Proto Melayu
|
Deutro Melayu
|
Tahun Masuk ke Indonesia
|
1500 SM
|
500 SM
|
Jalur untuk masuk ke Indonesia
|
Jalur Barat dan Timur
|
Hanya Jalur Barat
|
Asal
|
Berasal dari Yunan (Cina)
|
Berasal dari Dongson (Vietnam)
|
Keterampilan membuat alat
|
Sudah bisa membuat perkakas logam
|
Belum Bisa
|
Taraf kemajuan
|
Sudah Berkembang
|
Belum terlalu
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar