Manusia terdiri dari 2 unsur yakni Jasmani dan
Ruhani. Jasmani yang berwujud materi terdiri dari beberapa bagian, baik yang
berada dalam hati (liver), lambung (maag), usus, dan ginjal. Sedangkan bagian
luarnya yaitu, rambut, gigi, kulit, dll.
Unsur kedua adalah Ruhani (Ruh) yang kadangkala
disebut Qalbu (heart) yang bersifat immateri. Di dalamnya terdapat 3 elemen
penting yakni, 1) feeling (perasaan), willing (kemauan dan syahwat) dan
thinking (pemikiran, Al-fikr, Al-'aql). Feeling adalah perasaan seperti
malu (Al-Haya), berani (Asy-Sayja'ah), sedih (Al-huzn), kesal, bingung, tegang,
bahagia, dll. Willing adalah kemauan ataupun keinginaan yang terdiri dari
keinginan biologis material seperti keinginan memeiliki istri, suami, anak,
harta benda,dll dan keinginan batiniah (nonmaterial) seperti, ketenangan jiwa, hidup
damai dan kebebasan hati. Dan yang terakhir adalah thinking atau
pemikiran.
Menyangkut masalah "willing" saya
teringat dengan sebuah film Amerika yang berjudul "The Brass Teapot"
yang disutradarai oleh Ramaa Moasley. Film ini mengisahkan tentang sepasang
suami istri, Alice (Juno Temple) dan John (Michael Angrano). Di dalam
film tersebut mereka dalam kondisi yang sulit yakni terlilit hutang. Belum lagi
John juga bekerja keras untuk membiayai biaya kuliah Alice. Suatu ketika Alice
dan John sedang berjalan-jalan dan ketika itu pula mereka melihat sebuah teko
antik di toko antik. Tanpa berpikir panjang terutama Alice membeli teko
tersebut. Sesampai di rumah, teko tersebut hanya ditaruh di meja dan tidak ada
hal istimewa pada teko tersebut. Namun, teko itu memiliki keanehan, John dan
Alice pun menyadarinya. Keesokan harinya, Alice dan John tengah bertengkar
mengenai biaya di dalam mobil. Ketika mereka sedang bertengkar, teko tersebut
mengeluarkan uang. Tanpa banyak pikir Alice menyuruh John untuk melukai Alice
dengan cara apapun. Akhirnya, mereka menyadari bahwa teko tersebut dapat
mengeluarkan uang dengan syarat melukai siapapun dan dengan cara apapun.
Setelah bosan melukai sendiri, mereka mencoba melukai orang-orang sekitarnya
seperti menggunjing, menyebar fitnah, mengadu domba, dll. Cara tersebut
berhasil sehingga teko antik itu mengeluarkan banyak uang dan mereka menjadi
orang kaya raya. Pada film ini tokoh Alice sangat menonjol dengan sifat
keserakahannya. Iadi makin gila akan harta dan menjadi gelap mata
sampai-sampai ia ingin mencelakai tetangganya sendiri.
Menurut sinopsis singkat tadi kita bisa mengambil
pelajarannya sperti menjauhi sifat tamak atau rakus karena Allah SWT bersabda
pada Surat Fatir: 5
Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an surat
Fatir ayat 5:
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ
الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ
“Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah
benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kalian dan
sekali-kali janganlah syaitan memperdayakan kalian tentang Allah.” (QS. Fatir:
5)
Apabila manusia sudah terpedaya dengan harta
maka manusia tidak akan merasa puas dengan apa yang ia peroleh.
Rasulallah shallallahu alaihi wasallam juga
pernah mengkhabarkan bahwa sifat tamak
yaitu cinta dunia tidak pernah mengenal kata puas.
رَوَي
اْلبُخَارِيُّ عَنِ ابْنِ الزُّبَيْرِ عَلَى الْمِنْبَرِ بِمَكَّةَ فِي خُطْبَتِهِ
يَقُولُ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ
يَقُولُ: لَوْ أَنَّ ابْنَ آدَمَ أُعْطِيَ وَادِيًا مَلأً مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ
إِلَيْهِ ثَانِيًا وَلَوْ أُعْطِيَ ثَانِيًا أَحَبَّ إِلَيْهِ ثَالِثًا ، وَلاَ
يَسُدُّ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
Al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu al-Zubair
tatkala di atas mimbar di Mekah dalam kubtahnya, beliau berkata; Wahai manusia
sekalian, Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda,
“Seandainya anak keturunan Adam diberi satu lembah penuh dengan emas niscaya
dia masih akan menginginkan yang kedua. Jika diberi lembah emas yang kedua maka
dia menginginkan lembah emas ketiga. Tidak akan pernah menyumbat rongga anak
Adam selain tanah, dan Allah menerima taubat bagi siapa pun yang mau bertaubat.” (HR. Al-Bukhari No.6438)
Hadits ini menunjukan
bagaimana tamaknya manusia terhadap dunia yang tidak menganal rasa puas. Hadits
ini juga, mengandung makna celaan bagi orang yang tamak terhadap harta dunia.
Kecintaan terhadap harta dunia bisa membuat seseorang terlena dari perjalanan
hidup yang abadi di akherat. Semangat mengumpulkan harta bisa menjadi sebab
lalai dari ketaatan kepada Allah Ta’ala karena hati menjadi sibuk dengan dunia
daripada akhirat.
Tidak hanya sifat
tamak atau rakus yang harus kita hindari yaitu, meghalalkan berbagai cara
demi tercapainya sebuah tujuan. Cara yang dilakukan Alice dan John tersebut
adalah cara yang buruk dan menyakiti sendiri dan orang lain.
“Dan janganlah sebagian kalian memakan
harta sebagian yang lain dengan jalan yang batil dan (janganlah) kalian membawa
(urusan) harta itu kepada hakim, supaya kalian dapat memakan sebagian dari
harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kalian
mengetahui.” (Al-Baqarah: 188)
Yang dilakukan oleh John dan Alice sangatlah salah
samapai-sampai mereka rela menyakiti dirinya dan orang lain. Rezeki yang mereka
dapatkan pun haram karena berasal dari cara yang salah dan bukan pula hasil
kerja keras sendiri.
aMaka dari itu kita sebagai umat beragama Islam percaya
bahwa Allah SWT lah Maha Pemberi Rezeki. Dia lah yang Maha Kaya dan tempat
terbaik untuk meminta.
Source:
http://asysyariah.com/islam-tak-menghalalkan-segala-cara/
https://mimbarhadits.wordpress.com/2014/04/28/tamak-dan-rakus-terhadap-dunia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar