Siapalah daku
tanpa dirimu
Walaupun kau
sering memarahiku
Daku tidak
pernah kecewa
Kata-katamu bak
mutiara
Kerana ku tahu
disebalik kekatamu itu
Terselindung
secebis kasih seorang Ibu terhadap anaknya...
ku pasti setiap
nasihat itu adalah untuk
kebaikan
diriku...
Mengajarku erti
sebuah kehidupan
Ibu….
Daku telah
banyak berdosa kepadamu
Dapatkah daku
membalas jasa baktimu
Yang laksana
pepasir di pantai
Yang telah
menyabung nyawa demi melahirkan diriku
Yang tidak
jemu-jemu mendengar tangisanku semasa kecil
Dan menatap
wajahku yang hina ini...
Sempena Hari Ibu
Daku berdoa ke
atas kesejahteraan dirimu
Agar
dipanjangkan umur dan sentiasa bahagia
Disamping
keluarga
Walaupun saya baru baca sajak ini
jujur, saya langsung terenyuh sekaligus sedih (thanks Sulaiman untuk sajaknya).
Ibu adalah sosok terbaik yang ada dalam hidup saya. Susah, senang, bahagia dan
semua jenis perasaan saya lalui bersama mama. By the way, menyangkut tentang
ibu, saya pernah menonton film animasi Hollywood yaitu, " Brave" . Film
ini disutradarai oleh Brenda Campman sekaligus penulis cerita ini pula.
Karakter pada film ini yaitu Merida (Kelly Macdonald), Queen Elinor (
Emma Thompson).
Karakter Merida dalam film ini
menunjukkan sosok wanita pemberani, tangguh dan aktif. Hobinya yaitu memanah,
berkuda dan berpetualang.
Suatu ketika ibunda Merida hendak
menjodohkan putrinya karena umur Merida sudah dirasa cukup untuk menikah. Namun
Merida menolak hingga berkata kasar kepada ibunya sehinnga melukai perasaan
ibunya. Tanpa pikir panjang Merida menemui penyihir agar penyihir tersebut
"merubah" ibunya. Akhirnya Penyihir itu "merubah" ibunya.
Namun kata "merubah" menurut Merida berbeda menurut penyihir itu.
Penyihir tersebut telah merubah ibunda Merida menjadi beruang hitam. Ayahanda Merida
sangat membenci beruang dikarenakan memiliki trauma di masa lalu.
Lalu apakah hikmah yang bisa kita
ambil dalam cerita ini. Yap! Harus mematuhi perkataan orang tua terutama
ibu.
Hadits tentang ibu ini tertuang dalam
HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548 yang berbunyi :
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ
أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ،
قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu
‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku
harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab,
‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi
shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya
kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut
bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam
menjawab, ‘Kemudian ayahmu.
Dari hadits tersebut sangat ditekankan dalam hal
berbakti pada ibu. Nabi Muhammad SAW mengulang kata ibu hingha tiga kali
membuktikan bahwa peran kita untuk berbakti pada ibu sangat diutamakan.
Itulah salah satu hadits tentang
ibu yang ada dalam kitab sohih
bukhori dan muslim. Namun, Demikian juga Allah swt menegaskan yang
diabadikan dalam Al-Quran surat Al-Ahqaaf : 15 yang berbunyi :
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَاناً
حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهاً وَوَضَعَتْهُ كُرْهاً وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ
ثَلَاثُونَ شَهْراً حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً
قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ
وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي
ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat
baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah,
dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya
adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai
empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri
ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan
supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan
kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku
bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah
diri.
seburuk-buruknya
ibu kita wajib bagi kita untuk selalu menghormati dan berbakti padanya karena
beliau sudah mengandung kita 9 bulan dengan susah payah dan mengorbankan
nyawanya demi kita. Mudah-mudahan kita bisa menjadi anak yang Shaleh dan
Shalehah dan berbakti pada ibu dan bapak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar