Senin, 21 November 2016

Jangan Melawan pada Ibu



Siapalah daku tanpa dirimu
Walaupun kau sering memarahiku
Daku tidak pernah kecewa
Kata-katamu bak mutiara
Kerana ku tahu disebalik kekatamu itu
Terselindung secebis kasih seorang Ibu terhadap anaknya...
ku pasti setiap nasihat itu adalah untuk
kebaikan diriku...
Mengajarku erti sebuah kehidupan

Ibu….
Daku telah banyak berdosa kepadamu
Dapatkah daku membalas jasa baktimu
Yang laksana pepasir di pantai
Yang telah menyabung nyawa demi melahirkan diriku
Yang tidak jemu-jemu mendengar tangisanku semasa kecil
Dan menatap wajahku yang hina ini...

Sempena Hari Ibu
Daku berdoa ke atas kesejahteraan dirimu
Agar dipanjangkan umur dan sentiasa bahagia
Disamping keluarga 

Walaupun saya baru baca sajak ini jujur, saya langsung terenyuh sekaligus sedih (thanks Sulaiman untuk sajaknya). Ibu adalah sosok terbaik yang ada dalam hidup saya. Susah, senang, bahagia dan semua jenis perasaan saya lalui bersama mama. By the way, menyangkut tentang ibu, saya pernah menonton film animasi Hollywood yaitu, " Brave" . Film ini disutradarai oleh Brenda Campman sekaligus penulis cerita ini pula. Karakter pada film ini yaitu Merida (Kelly Macdonald),  Queen Elinor ( Emma Thompson). 
Karakter Merida dalam film ini menunjukkan sosok wanita pemberani, tangguh dan aktif. Hobinya yaitu memanah,  berkuda dan berpetualang. 
Suatu ketika ibunda Merida hendak menjodohkan putrinya karena umur Merida sudah dirasa cukup untuk menikah. Namun Merida menolak hingga berkata kasar kepada ibunya sehinnga melukai perasaan ibunya. Tanpa pikir panjang Merida menemui penyihir agar penyihir tersebut "merubah" ibunya. Akhirnya Penyihir itu "merubah" ibunya. Namun kata "merubah" menurut Merida berbeda menurut penyihir itu. Penyihir tersebut telah merubah ibunda Merida menjadi beruang hitam. Ayahanda Merida sangat membenci beruang dikarenakan memiliki trauma di masa lalu. 
Lalu apakah hikmah yang bisa kita ambil dalam cerita ini. Yap! Harus mematuhi perkataan orang tua terutama ibu. 

Hadits tentang ibu ini tertuang dalam HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548 yang berbunyi :
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.
Dari hadits tersebut sangat ditekankan dalam hal berbakti pada ibu. Nabi Muhammad SAW mengulang kata ibu hingha tiga kali membuktikan bahwa peran kita untuk  berbakti pada ibu sangat diutamakan.
Itulah salah satu hadits tentang ibu yang ada dalam kitab sohih bukhori dan muslim. Namun, Demikian juga Allah swt menegaskan yang diabadikan dalam Al-Quran surat Al-Ahqaaf : 15 yang berbunyi :
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَاناً حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهاً وَوَضَعَتْهُ كُرْهاً وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْراً حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.

seburuk-buruknya ibu kita wajib bagi kita untuk selalu menghormati dan berbakti padanya karena beliau sudah mengandung kita 9 bulan dengan susah payah dan mengorbankan nyawanya demi kita. Mudah-mudahan kita bisa menjadi anak yang Shaleh dan Shalehah dan berbakti pada ibu dan bapak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar