A. Karangan
Karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan
gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.
Untuk dapat mengarang suatu tulisan perlu terlebih dahulu mengerti dan memahami
beberapa pengertian yang menyangkut kegiatan itu :
- Mengarang adalah segenap
rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikan
melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami.
- Karangan adalah hasil
perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan
dimengerti oleh masyarakat pembaca.
- Pengarang adalah seseprang yang
karena kegemarannya atau berdasarkan bidang kerjanya melakukan kegiatan
mengarang.
- Karang-mengarang adalah
kegiatan atau pekerjaan.
B. Tujuan Mengarang
Tujuan utama menulis atau mengarang adalah sebagai sarana
komunikasi tidak langsung. Tujuan menulis banyak sekali ragamnya. Tujuan
menulis secara umum adalah memberikan arahan, menjelaskan sesuatu, menceritakan
kejadian, meringkaskan, dan menyakinkan (Semi, 2003:14-154). Menurut Syafie’ie
(1988:51-52), tujuan penulisan dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1) mengubah keyakinan pembaca;
1) mengubah keyakinan pembaca;
2) menanamkan pemahaman sesuatu terhadap pembaca;
3) merangsang proses berpikir pembaca;
4) menyenangkan atau menghibur pembaca;
5) memberitahu pembaca; dan
6) memotivasi pembaca.
C. Penulisan Garis Besar Karangan
1.
Proses penyusunan garis besar
Setiap karangan mengandung ide dari pengarang . proses
mengarang dimulai dengan lahirnya sebuah ide induk yang terpikirkan atau
ditemukan oleh seseorang yang akan mengarang. Ide induk itu biasanya terlampau
luas, cukup kabur, dan perlu diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu topic atau
pokok soal karangan yang memadai.
Ide induk yang menjadi pangkal awal sesuatu karangan hendaknya juga
dikembangkan. Setelah ide induk dikembangkan, memilih salah satu di
antara rincian ide-ide yang muncul untuk dijadikan topik karangan. Topik
dibatasi dengan sebuah tema tertentu. Tema adalah sesuatu segi, unsur, atau
faktor dari topik yang akan dijadikan pusat pembicaraan. Jadi, pada topik itu
ditentukan salah satu segi, unsur, atau faktornya yang akan dijadikan acara
pembicaraan.
Topik yang telah dibatasi dengan tema itu merupakan pendapat atau pangkal
tolak pengarang yang setelah ditulis lengkap menjadi karangan yang
diharapkannya. Pendapat atau pangkal tolak pengarang dapat lah disebut ide
pokok karangan yang bisa dan sebaiknya dirumuskan dalam sebuah kalimat ide
pokok. Kalimat ide pokok itu dapat dikatakan merupakan inti dari seluruh
karangan.
Langkah yang terakhir mengurai rumusan kalimat ide pokok menjadi sebuah
garis besar karangan. Garis besar, rangka, atau disebut juga outline adalah
suatu rencana karangan yang menunjukan ide-ide (dari ide pokok sampai ide
pendukung dan ide penegas) yang berhubungan satu sama lain secara tertib untuk
kemudian dikembangkan menjadi sebuah karangan yang lengkap dan utuh.
Demikian, secara ringkas proses ide induk menjadi garis besar karangan
menempuh enam langkah yang berikut :
a.
Mengembangbiakan ide induk.
b. Memilih
salah satu ide menjadi pokok soal yang akan ditulis.
c.
Membatasi topik dengan sesuatu segi/unsur/factor.
d.
Merumuskan topik berikut temanya dalam sebuah pernyataan.
e.
Mengurai rumusan ide pokok menjadi kerangka karangan.
2.
Manfaat Garis Besar Karangan
Mengenai pentingnya dan manfaat garis besar karangan, tanpa outline
acapkali masalah dan uraian yang disuguhkan menjadi kabur, kurang jelas, banyak
bahan yang terlupa, ada bagian yang sejajar tetapi di uaraikan tidak seimbang.
Dari outline, tampak tubuh karangan secara keseluruhan. Outline merupakan
maniatur karangan. Struktur dan sistematika terlihat jelas dari
outline. Dengan outline dapat memperhatikan bagian-bagian atau detail-detail
karangan secara utuh dan total.
D. Penulisan karangan yang jelas
1.
Proses Penyusunan Karangan
Setiap karangan pada dasarnya adalah serangkaian ide seseorang yang telah
ditata dan dituangkan menjadi sebuah garis besar. Penulisan suatu karangan
tidak lain ialah mewujudkan garis besar itu manjadi rangkain alinea yang
berkesinambungan dari alinea awal sampai alinea akhir secara tertib dalam
kalimat-kalimat yang jelas dan lengkap. Teknik yang tepat dalam mengarang
adalah mengungkapkan satuan-satuan ide yang telah dikembangkan terlebih dahulu
kedalam rangkaian kalimat-kalimat.
Rangkaian ide seseorang yang telah dituangkan dalam sebuah garis besar
karangan perlu ditulis sehingga menjadi alinea-alinea yang dapat dibedakan
menjadi 3 kelompok :
- Alinea awal (merupakan
bagian pembukaan karangan)
- Alinea tengah (bisa lebih
dari pada satu alinea bila mana pokok-pokok pikiran yang akan diuraikan
cukup luas.) ini menjadi bagian batang tubuh karangan.
- Alinea akhir (bagian penutup
karangan)
E. Jenis-Jenis Karangan dalam Bahasa Indonesia
Berdasarkan pengertian mengarang yang telah penulis
kemukakan di atas, maka mengarang merupakan kegiatan berbahasa tulis, hasil
kegiatan itu disebut karangan.
Pengklasifikasian karangan dapat ditinjau dari dua
segi. Ditinjau dari segi isi, maka karangan dapat dibedakan menjadi karangan
fiksi dan nonfiksi atau rekaan dan ilmiah. Kedua karangan ini memiliki
perbedaan yang sangat mencolok. Karangan fiksi (rekaan) berisi cerita yang
bukan kenyataan tetapi merupakan hayalan atau imajinasi pengarang, sedangkan
karangan ilmiah (non fiksi) merupakan karangan yang isinya dapat dibuktikan dan
dipertanggungjawabkan berdasarkan ilmu karena bersifat ilmiah. Karangan ilmiah
(fiksi) menggunakan bahasa dengan kata yang bermakna konotasi.
Ditinjau dari cara menyampaikan masalahnya dalam
karangan, maka karangan dapat dibagi menjadi beberapa jenis.
1.
Karangan Narasi
Karangan
Narasi merupakan karangan yang biasanya dihubung - hubungkan dengan cerita.
Oleh sebab itu sebuah karangan narasi atau paragraf narasinya hanya kita
temukan dalam novel. Cerpen, atau hikayat (Zaenal Arifin dan Amran Tasai,
2002:130). Narasi juga merupakan karangan kisahan yang memaparkan terjadinya
sesuatu peristiwa, baik peristiwa kenyataan, maupun peristiwa rekaan (Rusyana,
1982:2).
Secara
sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau
kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang
menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik
merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga
unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan
berdasarkan plot atau alur.
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.
a. Narasi yang berisi fakta: biografi,
autobiografi, atau kisah pengalaman..
2.
Karangan Eksposisi
Karangan eksposisi adalah karangan yang menjelaskan,
menerangkan, memberitahukan suatu masalah atau objek agar orang lain
mengetahuinya. Dari karangan ini diharapkan orang yang tidak mengetahui menjadi
tahu dan yang tidak jelas menjadi jelas setelah membaca karangan ini.
3.
Karangan Argumentasi
Karangan argumentasi adalah karangan yang mengutarakan
alasan untuk membuktikan sesuatu, dengan maksud meyakinkan pembaca tentang
sesuatu yang menjadi topik dalam karangan itu.
Contoh karangan argumentasi :
4.
Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi adalah karangan yang memaparkan,
menggambarkan secara rinci dengan menyertakan bukti-bukti sehingga pembaca seolah-seolah
terlibat didalamnya secara langsung.
5.
Karangan Persuasi
Karangan persuasi adalah adalah karangan yang
mempengaruhi, mengajak, menganjurkan sesuatu kepada orang lain uyntuk berbuat
atau bertindak sesuai dengan yang diharapkan pengarang.
A. Kesimpulan
Setelah dibahas dalam
bab sebelumnya akhirnya penulis dapat menarik kesimpulan bahwa karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan
gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.
Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi,
deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
.Jadi
jika kita ingin membuat suatu karangan yang sistematis, logis, jelas,
terstruktur, dan teratur maka sebelum pembuatan karangan itu harus terlebih
dulu kita membuat sebuah kerangka karangan agar pada karangan tersebut
menjadi terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju.
Daftar Pustaka
Anonim.2012. Apa
Pengertian Karangan dan Jenis-jenis Karangan dalam Bahasa Indonesia .(online) (http://nesaci.com/apa-pengertian-karangan-dan-jenis-jenis-karangan-dalam-bahasa-indonesia/) Diakses pada tanggal 26 November
2012
Tirta.2012. Contoh Karangan (online)(http://tirtanizertrs.blogspot.com/2012/03/contoh-karangan-deskripsi-narasi.html) Diakses
pada tanggal 27 November 2012
Rusyana,
Yus. 1982. Metode Pengajaran Sastra. Bandung: Gunung Larang
Tasai
Amran S. , E Zaenal Arifin. 2002. Cermat Berbahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta : Akademika Pressindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar