Minggu, 27 November 2016

3 Idiots yang menginspirasi




Masih ingat film yang di atas. Saya rasa banyak orang yang menonton dan sekaligus suka dengan film tersebut. Awalnya saya mengira film "3 Idiots" hanya film  komedi biasa. Sepupu saya menyuruh saya untuk menonton film ini dan sampai sekarang saya masih ingat dengan alur ceritanya.
 3 Idiots bercerita tentang 3 orang sahabat bernama Rancho, Farhan dan Raju yang sama-sama kuliah di Imperial College of Engineering. ICE merupakan salah satu Perguruan Tinggi Teknik  terbaik di India. Rancho adalah mahasiswa yang sangat jenius. Dia memiliki pandangan yang sangat berbeda dengan yang lainnya. "Jadikanlah hobimu menjadi pekerjaanmu, maka bekerja seperti bermain", itulah kata-kata yang saya paling saya gemari. Rancho sangat senang belajar, dia juga memprotes sistem pendidikan yang ada bahwa belajar janganhanya terpaku pada buku saja, cobalah pahami. Sedangkan Farhan mahasiswa yang hanya mengikuti keinginan ayahnya untuk menjadi insinyur demi menaikkan derajat keluarganya. Tapi, dilain sisi Farhan sangat ingin menjadi fotografer hewan liar. Sedangkan Raju tak berbeda dengan Farhan tapi Raju kehidupannya sangat sulit. Ayahnya yang sakit-sakitan , seorang tukang pos dan kakak perempuannya yang stress karena gagal menikah. Hal ini yang membuat beban Raju sehingga Raju serba ketakutan menghadapi masa depannya, karena dia harus memperbaiki kehidupan keluarganya. 

Dalam film ini Rancho sangat menentang cara belajar mengajar Prof. Virus (biasa dipanggil 'Virus'). Menurutnya, cara belajar yang diterapkan oleh Prof. Virus sangat membosankan dan kaku. Semua mahasiswa dipaksa untuk menghafal persis seperti yang ada di buku padahal kemampuan mengingat orang berbeda-beda. Hal yang paling saya ingat ketika Professor yang mengajar kesal dengan tingkah laku Rancho yang tersenyum saat di kelas. Akhirnya Professor tersebut meminta Rancho  untuk menjelaskan tentang mesin. Kemudian Rancho menjelaskan tentang mesin, "Mesin adalah alat untuk memudahkan pekerjaan manusia. Semua sekarang bergantung pada mesin. Seperti, saat panas, tekan tombol,kipas angin,Sir. Dan 'Up Down Up Down' (resleting celananya)." Profesor makin kesal ,beliau melempar kapur dan menyuruhnya keluar. Profesor akhirnya menunjuk Silencer untuk menjelaskannya. Dan dia menjawab sesuai dengan di buku. Profesor pun senang.
Yang bisa kita ambil dari cerita tersebut ialah jangan terlalu terpaku kepada satu metode dan jangan memaksan metode kita kepada orang lain karena setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda.
Belajar dengan cara menghafal jauh lebih sulit dibandingkan dengan metode pemahaman. Sebenarnya kita hanya perlu memahami sebuah materi kemudian kita kembangkan materi tersebut dengan kemampuan verbal masing-masing.

Cara belajar seseorang dapat dibedakan memjadi 3 yaitu:
1) Audio
    Seseorang lebih mudah menagkap informasi melalui apa yang dia dengar.
2) Visual
    Seseorang lebih mudah menangkap informasu melalui apa yang dia lihat.
3) Audio Visual
      Seseorang bisa menangkap suatu informasi melalui penglihatan dan suara (Audio).

Maka dari itu, sistem pembelajaran yang baik adalah pemahaman bukan sekedar dibaca ataupun dihafalkan.



Jenis-jenis karangan dalam Bahasa Indonesia


JENIS JENIS KARANGAN

1. KARANGAN DESKRIPSI
Deskripsi diambil dari Bahasa Inggris description yang tentu saja berhubungan dengan kata kerja to describe (melukiskan dengan bahasa).  Uraian tadi mangandung pengertian bahwa karangan deskripsi merupakan karangan yang lebuh menonjolkan aspek pelukisan sebuaah venda sebagaimana adanya.
Penggambaran sesuatu dalam karangan deskripsi memerlukan kecermatan pengamatan dan ketelitian. Hasil pengamatan itu kemudian dituangkan oleh penulis menggunakan kata kata yang kaya akan nuansa bentuk.

2. KARANGAN NARASI
Istilah narasi berasal dari narration yang artinya bercerita. Karangan narasi adalah suatu bentuk yang berusaha menciptakan, mengisahkan, merangkaikan tindak-tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam suatu kesatuan waktu.
Dari segi sifatnya narasi dapat dibedakan atas 2 macam: (1)Narasi eksopitoris/narasi faktual, dan (2) Narasi sugestif/narasi berplot.  Narasi ekspositoris ialah narasi yang hanya bertujuan untuk memberi informasi kepada pembaca agar pengetahuannya bertambah luas.  Sedangkan narasi yang mampu mentampaikan makna kepada pembaca melalui daya khayal, disebut narasi  sugestif.

3. KARANGAN EKSPOSISI
Kata eksposissi diambil dari Bahasa Inggris exposition sebenarnya berasal dari kata Latin yang berarti ‘membuka atau memulai’. Memang larangan eksposisi merupakan wacana yang bertujuan untuk memberi tahu, mengupas, menguraikan atau meemerangkan sesuatu.
Dalam karangan eksposisi, masalah yang dikomunikasikan terutama adalah pemberitahuan atau informasi. Hasil karangan eksposisi yang berupa informasi dapat kita baca sehari-hari di dalam media massa.

4. KARANGAN ARGUMENTASI
Tujuan utama karangan argumentasi adalah untuk meyakinkan pembaca agar menerima atau mengambil suatu doktrin, sikap, dan tingkah laku tertentu. Syarat utama untuk menulis karangan argumenyasi adalah penulisnya harus terampil dalam bernalar dan menyusun ide yang logis.
Karangan argumentasi memiliki ciri-ciri:
1) Mengemukakan alasan atau bantahan sedemikian rupa dengan tujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar menyetujuinya.
2) Mengusahakan pemecahan suatu masalah dan
3) Mendiskusikan suatu persoalanbtanpa perlu mencapai satu penyelesaian.


5. KARANGAN PERSUASI
Dalam Bahasa Inggris kata to persuade berarti ‘membujuk’ atau ‘meyakinkan’. Bentuk nominanya adalah persuation yang kemudian menjadi kata pungut bahasa Indonesia: persuasi.
Karangan persuasi adalah karangan yangbbertujuan membuat pembaca percaya, yakin dan terbujuk akan hal-hal yang dikomunikasikan yang berupa fakta, suatu pendirian umum, suatu gagasan atau perasaan seseorang.


PANDANGAN PENDIDIKAN TENTANG MANUSIA SEBAGAI ANIMAL EDUCANDUM

1. PENDIDIKAN HANYA UNTUK MANUSIA
Manusia sebagai animal educandum, secara bahasa berarti bahwa manusia merupakan penelitian hewanbyang harus didik dan mendapat pendidikan.

A. Manusia dan Hewan
Manusia dan hewan memiliki beberapa persamaan mulai dari perilaku maupun struktur fisiknya. Secara fisik, manusia dengan hewan, khususnya hewan menyusui dan bertulang belakang (Vertebrata), memiliki perlengkapan tubuh yang secara prinsipil tidak memiliki perbedaan. Perilaku hewan seluruhnya dikendalikan oleh insting. Begitu pula pada manusia peranan insting akan diganti oleh kemampuan akal budinya yang tidak dimiliki oleh hewan.

Manusia memiliki kata hati nurani yaitu kemampuan manusia untuk membedakan antara nilai baik dan nilai buruk. Kemaampuan inilah yang menyebabkan bahwa manusia dapat didik. Pendidikan pada hakikatnya akan beeusaha untuk mengubah perilaku. Namun tidak semua perilaku dapat tersentuh oleh pendidikan. Dalam hal ini Prof. Khonstam (Sikun Pribadi 2014) mengemukakan beberapa lapisan perilaku dari makhluk yang hidup di jagat raya ini.

Perilaku anargonis yaitu suatu gerakan yang terjadi pada benda-benda mati, tidak bernyawa.

Perilaku nabati yaitu perilaku yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan.

Perilaku hewanj yaitu perilaku yang lebih tinggi derjatnya dari perilaku nabati.

Perilaku insani merupakan perilaku yang dimilki oleh manusia yang memiliki kemauan untuk menguasai hawa nafsunya, memiliki kesadaran diri dan membutuhkan orang lain untuk hidup bersama-sama.

Perilaku mutlak, perilaku ini hanya ada pada diri manusia karena  manusia dappat menghayati pada saat berkomunikasi dengan Tuhan Yang  Maha Kuasa sebagai pencipta alam semesta.

B. Mengapa manusia harus didik
Pendidikan memerlukan waktu yang cukup lama. Untuk mengarungi kehidypan menuju kedewasaan, manussia perlu dipersiapkan melalui pendidikan yang diwariskan oleh orang tua atau generasi tua.  Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.

Manusia merupakan makhluk yang harus dididik, karena manusia lahir dalam keadaan tidak berdaya, lahir tidak langsung dewasa. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan sesamanya. Ada dua dasar yang mendasari manusia harus dididik atau mendidik.

1) Dasar Biologis
Pendidikan adalah perlu karena anak manusia dilahirkan tidak berdaya

Anak manusia tidak dilengkapi insting
yang sempurna untuk dapat menyesuaikan diri dalam menghadapi lingkungan.

Anak manusia perlu masa belajar yang panjang sebagai persiapan untuk dapat secara tepat
berhubungan dengan lingkungan secara Konstuktif.

Awal pendidikan terjadi setelah anak manusoa mencapai penyesuaian jasmani (anak dapat berjalan sendiri, dapat makan sendiri, dapat menggunakan tangan sendiri).

2) Dasar sosio-Antropologi
Setiap anggota masyaraakt perlu menguasai budaya kelompoknya yang berupa warisan sosial atau budaya.

Masyarakat menginginkan kehidypan yang beradab.

C. Manusia sebagai Makhluk yang Dapat dididik

Manusia merupakan makhluk yang dapat dididik, memungkinkan untuk memeperoleh pendidikan . Pendidikan pada hakikatnya akana berusaha untuk mengubah perilaku. Tetapi perilaku mana yang dapat terjangkau oleh pendidikan, karena hewan pun adalah makhluk yang perilaku. Tetapi perilaku yang dapat terjangkau oleh pendidikan, karena hewan pun adalah makhluk yang berperilaku. “MANUSIA DAPAT MENJADI MANUSIA HANYA MELALUI PENDIDIKAN”, DEMIKIAN KESIMPULAN IMMANUEL KANT DALAM TEORI PENDIDIKANNYA (HENDERSON, 1959). PERNYATAAN TERSEBUT SEJALAN DENGAN HASIL STUDI M.J LANGEVELD YANG MEMBERIKAN IDENTITAS KEPADAANUSIA DENGAN SEBUTAN “ANIMAL EDUCANDUM”  ATAUBHEWAN YANG PERLU DIDIDIK DAN MENDIDIK (M.J. LANGEVELD, 1980).


2. MANUSIA DALAM KONDISI MEMERLUKAN BANTUAN
Anak manusia untuk bisa menjadi manusia yang mandiri, membutuhkan suatu proses yang lama dan tidak akan dengan sendirinya tanpa bantuan orang lain untuk mencapainya. Karena itu anak manusia memerlukan bantuan orang lain yang berada di sekitarnya
A. Manusia Lahir Tidak Berdaya
1) Manusia memiliki kelebihan
Manusia seringkali dibandingkan dengan hewan, pada umumnya dalam membandingkan itu ditunjukkan dali kelebihan manusia di atas hewan. Kehidupan manusia jauh lebih pesat, sehingga jarak kehidupan manusia dengan kehidapan hewan bukan untuk dibandingkan.

2) Manusia Belum Dapat Menolong Dirinya Sendiri
Manusia ketika dilahirkan belum bisa menolong dirinya sendiri. Dengan kata lain “ manusia berada dalam keadaan perlu bantuan”, dan bantuan harus datang dari pihak lain. Tanpa bantuan dari pihak lain, manusia tidak mungkin melangsungkan hidupnya.
3) Manusia dilahirkan dalam Lingkungan Manusiawi
Manusia dilahirkan dalam lingkungan manusiawi yabg bertanggung jawab, yang berperasaan, bermoral dan yang sosial. Keadaan anak manusia yang perlu bantuan itu menggugah dan mengundang kasih sayang bagi orang dewasa khususnya orang tuanya.
B. Dunia Masih sebagai Dunia Terbuka
1) Manusia belum Siap menghadapi Kehidupan
Anak manusia dilahirkan dalam keadaan yang belum siap menghadapi kehidupan. Karena itu, ia harus dibekali dan mempersiapkan diri dalam mencari suatu cara yangbkhas bagi dia dalam melaksanakan kehidupan yang akan dijalaninya.
2) Manusia mampu mengguanakn alat
Melalui anggota tubuhnya manusia menemukan kemungkinan dan kemampuan untuk menggunakan alat. Kemampuan ini membuka corak dan dimensi yang secara pronsipil berlainan dengan hewan .
3) Manusia sebagai Makhluk yang Perlu Dididik
Dengan menggunakan peristilahan dari Bloom, masalah nilai-nilai kemanusiaan tidak hanya bergerak di bisang kognitif dan psikomotor, akan tetapi juga dalam perealisasiannya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab harus sampai menjangkau bidang afektif , atau kalau digunakan peristilahan dengan “pengajaran” saja belum cukup untuk membuat seseorang bertindak susila. Untik itu perlu “pendidikan” yang mencakup keseluruhan pribadi manusia, mencakup pengetahuan, nilai, keterampilan, emosi dan spiritual.

Sabtu, 26 November 2016

pendidikan Seumur Hidup

Date
PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
Pendidikan seumur hidup atau belajar seumur hidup bukan berarti kita harus sekolah terus sepanjang hidup kita. Sekolah banyak diartikan oleh masyarakat sebagai tugas belajar yang terperangkap dalam sebuah “ruangan” yang bernama kelas. Paradigma seperri ini harus kita ubah karena pengertian belajar bukan hanya berada di dalam kelas, belajar dapat dilakukan dimana saja dan dalam semua situasi.
Belajar secara sederhana dikatakan sebagai proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu, terjadi dalam jangka waktu tertentu. Dalam arti lain bahwa belajar berarti memfungsikan hidup, orang yang tidak belajar pasti ada sesuatu yang hilang dari hidupnya.
A. Konsep Pendidikan Seumur Hidup
Konsep pendidikan seumur hidup merupakan gagasan yang universal. Konsep pendidikan seumur hidup memandang pendidikan sebagai satu sistem yang menyeluruh yang di dalamnya terkandung prinsip-prinsip pengorganisasian untuk pengembangan pendidikan. Dalam hal ini belajar sepanjang hayat menjadi alat untuk membangun keseimbangan antara belajardan bekerja, adptasi terus menerus untuk sejumlah pekerjaan dan untik pelaksanaan kewarganegaraan yang aktif.
1) Dasar Religius
 Konsep pendidikan seumur hidup telah lama dipikirkan oleh pakar pendiddikan dari zaman ke zaman. Telah lama diajarkan oleh Islam, sebagaimana dinyatakan dalam Hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya, “tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai ke liang lahat.”

2) Dasar Yuridis
Sesuai dengan Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 JO TAP. No. IV/MPR/1978 tentang GBHN menetapkan prinsip-prinsip pembangunan nasional, antara lain:
Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat Indonesia (Arah Pembangunan Jangka Panjang).
Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam keluarga (rumah tangga), sekolah dan masyarakat. Karena itu, pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan lemerintah (Bab IV GBHN Bagian Pendidikan).
B. Hakikat Pendidikan Seumur Hidup
Belajar meruppakan tugas setiap umat manusia. Kita belajar mengetahui apapun yang ada di dunia ini untuk kemajuan individu atau universal. Belajar, memberi, belajar menerima, belajar bersabar, belajar menghargai, belajar menghormati, dan belajar tentang apapun. Dalam kehidupan sehari-hari bahwa pada hakikatnya orang belajar sepanjang hidup, meskipun dengan caravyang berbeda dan menggunakan proses yang tidak sama.Dorongan belajar sepanjang hayat itu terrjadi karena dirasakan sebagai kebutuhan.
Tiga komponen yang saling berhubungan satu dengan lainnya, yaitu individu, masyarakat dan lingkungan fisik. Perkembangan dan perubahan yang juga mencakup tiga komponen adalah:
Tahap-tahap perkembangan individu.
Contoh: masa prenatal, masa bayi, masa kanak-kanak, masa sekolah, masa remaja, masa dewasa.
Peranan-peranan sosial yang umum dan unik dalam kehidupan, yang berbeda-beda di setiap lingkungan.
Aspek-aspek perkembangan kepribadian, seperti fisik, mental, sosial, dan emosional.
Pendidikan bukan hanya berlangsung di sekolah. Pendidikan akan mulaibsegera setelah anak lahir dan akan berlangsung sampai meninggal dunia, sepanjang ia mampu meneeiam pengaruh-pengaruh. Oleh karena itu proses pendidikan akan berlangsung dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.
1) Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi proses perkembagan individu sekaligus sebagai peletak dasar kepribadian anak. Pendidikan anak akan diperoleh melalui interasi antara anak-orang tua. Dalam hal ini, orangvtua akan memberikan contoh ataupun tauladan yang baik sebagai perwujudan pendidikan anak.
2) Pendidikan di sekolah merupakan kelanjutan dalam keluarga. Sekolah merupakann lembaga tempat dimana terjadi proses sosialisasi yang kedua setelah keluarga.  Sekolah diselenggarakan secara formal. Di sekolah, anak akan diajarkan apa yang ada dalam kehidupan, dengan kata lain sekolah harus mencerminkan kehidupan sekeklilingnya. Oleh karena itu, sekolah tidak boleh dipisahkan dati kehidupan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan perkembangan budayanya.
3) Pendidikan di masyarakat merupakan bentuk pendidikan yang berada di luar keluarga dan sekolah. Pada pendidikan ini menekankan pada pemerolehan pengetahuan  an keterampilan yang berguna di lingkungan masyarakat.
C. Pentingnya Pendidikan Seumur Hidup
1) Pertimbangan ekonomi
2) Keadilan
3) Faktor Peranan Keluarga
4) Faktor Perubahan Peranan Sosial
5) Perubahan teknologi
6) Faktor vocational
7) Kebutuhan kebutuhan orang dewasa
8) Kebutuhan anak-anak awal

Aliran aliran pendidikan


ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN: GERAKAN PEMBAHARUAN PENDIDIKAN PROGRESIVISME DAN REKONSTRUKSIONALISME
A. PROGRESIVISME

a. Orienatasi Umum
Progresivisme dinamakan instrumentalisme, karena aliran ini beranggapan bahwa kemampuan intelegensi manusia sebagai alat untuk hidup, kesejahteraan,  mengembangkan kepribadian manusia.
Progresivisme adalah getakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat pada anak dan pelaksanaan pendidikan yang masih berpusat pada guru.

Faktor faktor yang mempengaruhi lahirnya progresivisme
Semangat radikalisme yang dipimpin oleh Francis.W.Parker.
Masuknya aliran froebelianisme.
Perluasan studi tentang perkembangan anak secara ilmiah ( psikologi perkembangan).

b. Dasar Filosofi
Realisme Spiritualistik
Gerakan pendidikan progresif bersumber dari prinsip-prinsip spiritualistik dan kreatif dan Frobel dan Montessori serta ilme tentang perkembangan anak.
Humanisme Baru
Memekankan pada penghargaan terhadap martabat dan harkat manusia sebagai individu. Orientasinya adalah individualistik.

c. Teori Pendidikan
Tujuan Pendidikan
Tukuannya adalah melatih anak agar dapat bekerja secara sistematus, mencintai kerja, bekerja otak dan hati. Agar tercapsinya tujuan tersebut pendidikan harusnya merupakan pengembangan bakat dan minat setiap anak.

a) Kurikulum
Kurikulum pada bagian ini berisi pengalaman-pengalaman atau kegiatan belajar yang diminati oleh setial siswa.
Contohya, kurikulum pendidikan progresisvisme dari Lewster Dix yang berisi tentang:
1) Studi tentang dirinya sendiri
2) Studi tentang lingkungan sosial dan alam
3) Studi tentang seni

b) Metode Pendidikan
1) Metode belajar aktif
2) Metode monitor kegiatan belajar akti
3) Metode penelitian ilmiah
4) Pemerintahan belajar
5) Kerja sama sekolah dengan keluarga
6) Sekolah sebagai laboratorium pembaharuan pendidikan

c) Pelajar
1) Pendiidikan berpusat pada anak
Anak-anak merupakan pusat dati kegiatan-kegiatan pendidikan.

2) Anak adalah unik
Anak mempunyai jalan pemikiran sendiri, mempunyai keinginan sendiri, mempunyai harapan dan kecemasan sendiri yang berbeda dengan orang dewasa.

d) Pengajar
1) Guru berperan sebagai berikut:
Fasilitator
Motivator
Konselor
2) Guru mempunyai pemahaman yang baik mengenai karakteristim siswa, teknik-teknik memimpin Perkembangan siswa dan kecintaan terhadap anak agar tujuan pendidikan dapat terpenuhi.

B. Rekonstruksionalisme

a. Orientasi Umum
Aliran ini merupakan elaorasi lanjut dari aliran progresivisme. Pada rekonstruksionalisme, peradaban manusia sangat ditekankan.
b. Prinsip prinsil yang menjadi landasan
Memberikan kesempatan pendidikan yang sama ke setiap anak.
Memberikan “ Pendidikan Tinggi”
Memuat sekolah-sekolah menjadi peranan sangat penting sebagai kehidupan nasional kita yang akan memarik karena lara gurunya adalah laki-laki dan perempuan dari zaman kita yang bersemangat.
Menyusun program pemuda untuk anak-anak berusia 17 tahun sampai 23 tahun untuk membawa mereka ke sekolah aktif menuju berpartisipasi dalam masyarakat dewasa.
Mengusahakn penggunaan penuh dari perlengkapan sekolah dalam waktu di luar sekolah untuk pertemuan-pertemuan pemuda, kegiatan-kegiatan masyarakat, pendiddikan orang dewasa.
Bekerja sam dengan semua lembaga masyarakat dan lembaga sosial menuju masyarakat demokratis sesungguhnya.
Terus memperluas penelitian dan eksperimentasi pendidikan.
Mengajak pemimpin masyarakat untuk menjadikan pendidikan sebagai bagian masyarakat dan masyarakat merupakan bagian dari pendidikan.

c. Metode Pendidik
Analisis kritis terhadap kerusakan-kerusakan masyarakat dan kebutuhan-kebutuhan progranatik untuk perhatian. Dengan demikian menggunakan metode pemecahan masalah, analisi kebutuhan dan penyusunnan program aksi perbaikan masyarakat.

d. Kurikulum
Berisi mata pelajaran yang berhubungan dengan kebutuhan masyarakat seperti, masalah sosial, ekonomi dan politik.
e. Pelajar
Siswa hendaknya dipandang sebagai bunga yang sedang mekar. Artinya, bahwa siswa adalah generasi muda yang sedang tumbuh menjadi manusia pembangun masyarakat masa depan.
f. Pengajar
1) Direktur Proyek
Guru membantu para pesrrta didik untuk menyadari dan membantu mengenali masalah-masalah tersebut sehingga mereka merasa terikat  untuk memecahkannya.

2) Pemimpin Penelitian
Guru harus terampil dalam membantu pesrta didik dalam menghadapi kontroversi dan perubahan.

g. Dasar Filosofi
1) Pragmatisme
Pragmatisme menganggap kenyataan dunia sebagai pengalaman, yang diperoleh melalui pendirian, yang kebenerannya terkandung pada kegunaanya dalam masyarakat.

2) Nepotivisme
Dasrar pemikiran kaumNepotivisme adalah humanisme ilmiah, yang menghargai harkat dan martabat manusia, dan mempunyai keyakinan teguh bahwa ilmu dapat dipergunakan untuk membangun masyarakat masa depan.
h. Teori Pendidikan
1) Tujuan Pendidikan
Sekolah sekolah rekonstruksionis sebagai lembaga utamam untik melakukan perubahan sosial, ekonomi dan politik dalam masyarakat.
Tugas sekolah-sekolah rekonstruksionis adalah mengembangkan “insinyur-insinyur” sosial, warga-warga negara yang mempunyai tujuan mengubah secara radikal wajah masyarakat masa kini.
Tujuannya ialah membanhkitkan kesadaran para peserta didik tentang masalah sosial, ekonomi dan politik yang dihadapi manusia dalam skala global, dan megajarkan kepada mereka keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut.

Apa itu Komedo?


Komedo sendiri terdiri dari dua jenis. Yang pertama yaitu komedo terbuka yang terlihat seperti pori-pori membesar dan berwarna hitam. Sedangkan yang kedua merupakan komedo tertutup yang terlihat seperti benjolan putih kecil di area wajah. Kita akan membahas mengenai komedo putih yang menyebalkan ini.

Sebelum mencari tahu cara mengatasi komedo putih ini ada baiknya kita mengetahui penyebab timbulnya komedo. Komedo timbul akibat sel kulit mati dan kelenjar minyak yang berlebihan pada kulit. Orang yang sedang berada pada masa pubertas biasanya mengalami masalah ini. Penggunaan make up juga berpengaruh menimbulkan komedo.

Cara Mengatasi Komedo Secara Alami

Cara mengatasi komedo secara alami pada komedo putih yaitu dengan menggunakan bahan alami tentunya. Hal pertama yang mesti Anda lakukan yaitu meminum air putih secara teratur 8 gelas sehari. Meminum 8 gelas air putih dalam sehari dapat melancarkan metabolisme, supaya racun dan zat yang tidak dibutuhkan dapat dibuang melalui urin dan keringat.

Rawatlah wajah secara rutin. Perhatikanlah kebersihan wajah Anda. Setelah Anda bepergian atau beraktivitas di luar ruangan yang memungkinkan Anda terkena debu dan sinar matahari, sebaiknya membersihkan muka Anda dengan membasuhnya menggunakan facial wash. Ketika akan tidur pun sebaiknya Anda membersihkan wajah Anda agar kulit dapat bernafas dengan bebas.

#NgedukasiDiri

Selasa, 22 November 2016

Periodisasi Karya Sastra di Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KESUSASTRAAN ANGKATAN BALAI PUSTAKA
2.1.1 Sejarah dan Latar Belakang Lahirnya Balai Pustaka
Dalam sejarahnya awal mula Balai Pustaka terbentuk ketika pemerintahan Kolonial Belanda mendirikan komisi untuk bacaan sekolah pribumi dan bacaan rakyat, pada 14 September 1908 melalui keputusan Gubernemen dengan nama awal yaitu Commissie voor de inlandsche school en volkslectuur diketuai oleh Dr. G.A.J. Hazeu. Dan Balai Pustaka baru menghasilkan bacaan pada tahun 1910 yang dipimpin oleh Dr. D.A. Rinkes sampai tahun 1916 dengan tugasnya adalah memajukam moral dan budaya serta meningkatkan apresiasi sastra. Kemudian pada tahun 1917 pemerintahan Kolonial Belanda mendirikan Kantoor voor de volkslectuur atau Kantor Bacaan Rakyat yaitu Balai Pustaka.
Tujuan didirikannya Balai Pustaka ialah untuk mengembangkan bahasa – bahasa seperti bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Melayu tinggi dan bahasa Madura. Serta mencegah pengaruh buruk dari bacaan yang banyak menyoroti kehidupan pernyaian (cabul) dan dianggap memiliki misi politis (liar) yang dihasilkan oleh sastra Melayu Rendah.
Tujuan inti didirikannya Komisi Bacaan Rakyat adalah meredam dan mengalihkan gejolak perjuangan bangsa Indonesia lewat media tulisan dan tidak bertentangan dengan kepentingan Belanda. Tujuan lainnya adalah menerjemahkan atau menyadur hasil sastra Eropa hal ini bertujuan agar rakyat Indonesia buta terhadap informasi yang berkembang di negaranya sendiri.
Adapun usaha – usaha positif yang dilakukan yaitu mengadakan perpustakaan di tiap – tiap sekolah, mengadakan peminjaman buku – buku dengan tarif murah secara teratur, dan memberikan bantuan kepada usaha – usaha swasta untuk menyelenggarakan taman bacaan.
Jadi, beberapa faktor berikut inilah yang menjadi penyebab perjalanan kesusastraan Indonesia berkembang mengikuti idiologi kolonial :
1.      Pendirian Balai Pustaka telah menafikan keberadaan karya – karya terbitan swasta yang secara sepihak dituding sebagai “bacaan liar”. Karya – karya sastra yang dipublikasikan lewat surat kabar dan majalah, dianggap tidak ada.
2.      Pemberlakuan sensor melalui Nota Rinkes menyebabkan buku – buku terbitan Balai Pustaka, khasnya novel – novel Indonesia sebelum perang, cenderung menampilkan tokoh – tokoh yang terkesan karikaturs.
3.      Penetapan bahasa melayu mendorong munculnya sastrawan – sastrawan yang menguasai bahasa Melayu. Dan mereka datang dari Sumatera. Maka, sastrawan yang berasal dari Sumatera itulah yang kemudian mendominasi peta kesusastraan Indonesia.
Sastra Balai Pustaka adalah sastra rakyat yang berpijak pada kultur Indonesia abad 20. Hal ini dengan jelas nampak dari roman – roman Balai Pustaka dalam bahasa jawa, sunda, dan melayu tinggi.
Sastra Balai Pustaka sebenarnya adalah “sastra daerah”, bukan saja dalam arti menggunakan bahasa daerah  tetapi juga menggarap tema – tema kedaerahan, bisa dilihat dari karya – karya yang lahir pada saat itu.
Saat itu buku – buku yang diterbitkan Balai Pustaka dapat dibagi tiga; pertama, buku untuk anak – anak. Kedua, buku hiburan dan penambahan pengetahuan dalam bahasa daerah. Ketiga, buku hiburan dan penambahan pengetahuan dalam bahasa melayu dan kemudian menjadi bahasa Indonesia.
Pada masa pendudukan jepang (1942-1945) Balai Pustaka masih tetap eksis namun menggunakan nama lain yaitu, Gunseikanbo Kokumin Tosyokyoku yang artinya Biro Pustaka Rakyat Pemerintah Militer Jepang. Zaman keemasan Balai Pustaka sekitar tahun 1948 hingga pertengahan tahun 50-an ketika dipimpin oleh K.St. Pamoentjak dan mendominasi penerbitan buku – buku sastra dan sejumlah pengarang Indonesia bermunculan seperti H.B.Jassin, Idrus, M.Taslim, dan lain – lain.




2.1.2 Karakteristik Karya – karya Sastra Angkatan Balai Pustaka
Balai Pustaka membahas tentang istiadat dan  percintaan. Pada tingkat unsur intrinsik ; gaya bahasa yang digunakan karya – karya Balai Pustaka menggunakan perumpamaan klise, menggunakan banyak pepatah – pepatah dalam bahasanya, serta gaya percakapan sehari – hari. Alur yang dipakai adalah alur datar atau alur lurus dan akhir cerita tertutup. Tokoh – tokohnya selalu orang – orang kedaerahan atau bersifat kedaerahan, baik dalam bahasa maupun dalam masalah dengan teknik penokohan yang datar. Penyajian tokoh hanya dalam permukaannya saja tidak ada atau menggunakan masalah kejiwaan tetapi masalah seperti fisik yang dimunculkan dalam karya – karya Balai Pustaka. Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang maha tahu, bersifat Idealisme dan Romantis. Kadang banyak alur yang menyimpang dan lambat. Amanatnya bersifat didaktis atau nasihat, mendidik pembaca agar loyal pada pemerintah sebagai pegawai. Bertumpu pada kebudayaan daerah, sehingga karya- karya Balai Pustaka digemari rakyat pedesaan dan rakyat kota yang  Priyayi. Roman – roman Balai Pustaka penuh sentimentalis, penuh air mata/cengeng, yang dimaksudkan untuk meninabobokan rakyat agar menjauhkan diri dari pikiran – pikiran sosial dan politik bangsanya.
Ciri – ciri karya sastra prosa Angkatan Balai Pustaka :
a)       Menggambarkan persoalan adapt dan kawin paksa termasuk permaduan
b)       Bersifat Kedaerahan
c)       Tidak bercerita tentang Kolonial Belanda
d)       Kalimat–kalimatnya panjang dan masih banyak menggunakan perbandingan-perbandingan, pepatah, dan ungkapan – ungkapan klise.
e)       Corak lukisan adalah romantis sentimental.
Adapun perintis puisi baru pada masa angkatan 20 adalah Moh. Yamin. Beliau dipandang sebagai penyair Indonesia baru yang pertama karena ia mengadakan pembaharuan puisi Indonesia, pembaharuannya dapat dilihat dari kumpulan puisi Tanah Air pada tahun 1922.
Berikut ini catatan puisi Moh. Yamin :
Di atas batasan bukit barisan
Memandang beta ke bawah memandang,
Tampaklah hutan rimba dan ngarai,
Lagipula sawah, telaga nan permai,
Serta gerangan lihatlah pula,
Langit yang hijau bertukar warna
Oleh pucuk daun kelapa

2.1.3 Karya – karya dan Pengarangnya
Pada ragam karya sastra prosa, timbul genre baru, yaitu roman, yang sebelumnya belum pernah ada. Tujuan didirikannya Balai Pustaka ialah untuk mengembangkan bahasa – bahasa seperti bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Melayu tinggi dan bahasa Madura. Serta mencegah pengaruh buruk dari bacaan yang banyak menyoroti kehidupan pernyaian (cabul) dan dianggap memiliki misi politis (liar) yang dihasilkan oleh sastra Melayu Rendah.
Isi roman Azab dan Sengsara sudah tidak lagi menceritakan hal – hal yang fantastis dan istanasentris, melainkan lukisan tentang hal – hal yang benar terjadi dalam masyarakat yang memusatkan pada golongan orang tua tentang akibat kawin paksa dan masalah adat. Adapun isi ringkasa roman Azab dan Sengsara.
Cinta yang tak sampai antara kedua anak muda Aminuddin dan Mariamin, karena rintangan orang tua. Mereka saling mencintai sejak dibangku sekolah, tetapi akhirnya masing – masing harus kawin dengan orang yang bukan pilihannya sendiri, yang akibatnya tak ada kebahagiaan dalam hidupnya. Pihak gadis terpaksa kawin dengan orang yang tidak dicintai, yang berakhir dengan perceraian dan Mariamin mati muda karena merana.
Genre roman mencapai puncak yang sesungguhnya ketika diterbitkan buku Siti Nurbaya karya Marah Rusli pada tahun 1922. Pengarang tidak hanya mempersoalkan masalah yang nyata saja, tetapi mengemukakan manusia- manusia yang hidup. Pada roman Siti Nurbaya tidak hanya melukiskan percintaan saja, juga mempersoalkan poligami, membangga- banggakaan bangsawan, adat yang tidak sesuai dengan zamannya, persamaan hak wanita dan pria dalam menentukan jodohnya, anggapan bahwa asal ada uang segala maksud tertentu tercapai. Persoalan – persoalan itulah yang ada dalam masyarakat.
Karya – karya Balai Pustaka:
1.      Azab dan Sengsara (Merari Siregar)
2.      Sitti Nurbaya (Marah Rusli)
3.      Salah Asuhan, Pertemuan Jodoh (Abdul Muis)
4.      Salah pilih, Apa Dayaku karena Aku Perempuan (Nur Sultan Iskandar)
5.      Muda Taruna, Buah di Kedai Kopi (Muhamad Kasim)
6.      Kasih Tak Terlerai, Percobaan Setia (Suman HS)
7.      Darah Muda, Asrama Jaya (Adinegoro)
8.      Sengsara Membawa Nikmat, Tak di Sangka, (Tulis Sultan Tati)
9.      Dagang Melarat, Pertemuan (Abas Sutan Pamunjak Nan sati)
Dari segi isi, puisi ini merupakan ucapan perasaan pribadi seorang manusia yang rindu pada keagungan yang Maha Kuasa. Dari segi bentuk, jumlah barisnya tidak lagi empat baris, seperti syair dan pantun dan persajakannya (rima) tidak sama.

Karya Rustam Effendi
Puisi berikut merupakan karya Rustam Effendi :
Bukan beta pijak berperi
Bukan beta pijak berperi,
Pandai mengubah madahan syair
Bukan beta budak berperi,
Musti menurut undangan mair,
Sarat – saraf saya mungkiri
Untai rangkaian seloka lama,
Beta buang beta singkiri
Sebab laguku menurut sukma
Dilihat bentuknya, puisi tersebut seperti pantun, tetapi dilihat hubungan barisnya, seperti syair, ia meniadakan tradisi sampiran dalam pantun sehingga sajak itu disebut pantun modern, yang lebih banyak menggunakan sajak aliterasi, asonansi, dan sajak dalam sehingga beliau dipandang sebagai pelopor penggunaan sajak asonansi dan aliterasi.

2.1.4 Tokoh – tokoh Angkatan Balai Pustaka
Di bawah ini disajikan riwayat hidup para pengarang angkatan Balai Pustaka secara singkat dan berikut nama-nama pada masa angkatan Balai Pustaka.
1)      Merari Siregar
Dilahirkan 13 Juni 1896 di Siporok, Tanapuli Selatan (Sumatra Utara), meninggal 23 April 1940 di Kelenget, Madura. Berpendidikan Handels-correspondent Bond A di Jakarta (1923), pernah bekerja sebagai guru di Medan, rumah sakit umum Jakarta, dan Opium & Zouttreige Kalianget. Novelnya Azab dan Sengsara (1920) lazim dianggap sebagai awal kesusastraan Indonesia.
2)      Marah Rusli
Dilahirkan 7 Agustus 1889 di Padang, meninggal 17 Januari 1968 di Bandung. Berpendidikan Sekolah Dokter hewan di Bogor (1915), dan Dosen Sekolah Tinggi Dokter Hewan di Klaten (1948). Namanya terkenal karena novel atau roman Siti Nurbaya.
3)      Abdul Muis
Dilahirkan pada tahun 1889 di Solok, Sumatra Barat, meningggal 17 Juli 1959 di Bandung. Pendidikan terakhir tamat sekolah kedokteran (STOVIA), di Jakarta. Menjadi klerek didepartemen buderwijs en eredienst dan jadi wartawan di Bandung selain itu ia juga aktif dalam syarikat islam dan pernah menjadi anggota dewan rakyat. Namanya terkenal karena novel Salah Asuhan (1928), Pertemuan Jodoh (1933), Surapati (1950), dan Robert Anak Surapati (1953)
4)      Nur Sultan Iskandar
Dilahirkan 3 November 1989 di Sungai Batang (Sumatra Utara), meningggal 28 November 1975 di Jakarta. Pendidikannya sekolah Melayu 11 (1908), dan sekolah Bantu (1911) ia pernah menjadi guru sekolah Desa di Sungai Batang (1908), guru Bantu di Muarabelita (Palembang), Dosen Fakultas Sastra UI (1955-1960), dan Redaktur Balai Pustaka hingga pensiun. Menghasilkan sejumlah novel diantaranya yaitu Apa Dayaku Karena Aku Permpuan (1922), Salah Pilih (1928), Karena Mertua (1932), dan lain – lain.
5)      Muhamad Kasim
Dilahirkan tahun 1886 di Muara Sipongi, Tanapuli Selatan (Sumatra Utara), pendidikannya sekolah guru sampai tahun 1935, ia bekerja sebagai guru sekolah dasar. Kumpulan cerpennya Teman Duduk (1936) lazim disebut sebagai awal tradisi kumpulan cerpen sastra Indonesia. Bukunya yang berjudul Si Samin mendapat hadiah Sayembara Buku Anak – anak Balai Pustaka tahun 1924, lalu terbit lagi tahun 1928 dengan judul Pemandangan Dalam Dunia Kanak – kanak.
6)      Suman H. S.
Dilahirkan tahun 1904 di Bengkalis. Berpindah ke sekolah Melayu di Bengkalis (1912-1918) dan sekolah normal di Medan dan Langsa (1923), dia pernah menjadi guru Bahasa Indonesia di HISSIAK Sri Indapura (1923-1930). Kepala Sekolah Bumi Melayu (di Pasir pengkarayaan (1930) pemilik sekolah dizaman penduduk Jepang, pemilik sekolah merangkap kepala jabatan dinas Pekanbaru – Kampar. Anggota pemerintahan tingkat satu Riau (1960-1966). Anggota DPRD propinsi Riau (1966-1968) dan terakhir menjabat ketua umum Yayasan Lembaga Pendidikan Riau.
Karangannya :
a)      Kasih Tak Terlarai (novel, 1929)
b)      Percobaan Setia (novel, 1931)
c)      Mencari Pencuri Anak Perawan (novel, 1932)
d)     Casi Tersesat (novel, 1932)
e)      Kawan Bergelut (kumpulan cerpen, 1938)
f)       Tebusan Darah (novel, 1939)
7)      Adinegoro
Dilahirkan 14 Agustus 1904 di Talawi, Sumatra Barat, meninggal 8 Januari 1967 di Jakarta berpendidikan sekolah kedokteran (STOVIA) di Jakarta (1918-1925) dan kemudian memperdalam pengetahuan di Belanda dan Jerman Barat (1926-1930), dia pernah memjadi redaktur Panji Pustaka. Perwata Deli dan Mimbar Indonesia di samping itu ia juga pernah menjadi anggota Dewan Rakyat pada masa pendudukan Jepang, anggota Dewan Perancang Nasional, anggota MPRS, ketua komisaris badan penerbit Dewan Agung, dan Dewan Komisaris LKBN antara.
Karangannya:
1.      Darah Muda (novel, 1927)
2.      Asmara Jaya (novel, 1928)
3.      Melawat Ke Barat (novel, 1930)
8)      Tulis Sutan Sati
Dilahirka tahun 1928 di Bukitinggi, meninggal tahun 1942 di Jakarta pernah menjadi guru dan kemudian menjadi Redaktur Balai Pustaka (1920-1940).
Karangannya:
1. Sengsara Membawa Nikmat (novel, 1928)
2. Tak Disangka (novel, 1929)
3. Syair Siti Marhumah Yang Saleh (1930)
4. Memutuskan Pertalian (novel,1932)
5. Tiak Membalas Guna (novel, 1932)
9)      Abas Sutan Pamunjak Nan Sati
Di lahirkan 17 Febuari 1899 di Magak, Bukitinggi, meninggal 4 Oktober 1975 di Jakarta pendidikannya Swasta di Magek (1908-1911) sekolah privat di Bukitinggi (1911-1913), Kweek Schol (1914-1920), kursus bahasa (1918), dan Inland MO (1929-1945), ia pernah menjadi guru diberbagai kota (1920-1942), Dosen Sekolah Tinggi di Jakarta (1942-1945), Dosen Universitas Gajah Mada di Yogyakarta (1946-1949), pegawai departemen pendidikan pengajaran merangkap Dosen Universitas Indonesia di Jakarta (1949).
Karangannya:
1.      Dagang Melarat (novel, 1926)
2.      Pertemuan (novel, 1927)
3.      Putri Zahara atau Bunga Tanjung di Pasar Pasir (Afrika) (novel, 1947)
4.      Jambangan (Kumpulan Sajak, 1947)
10)   Aman Datuk Madjoinjo
Dilahirkan tahun 1896 di Surakam, Solok (Sumatra Utara), meninggal 16 Desember 1969, sejak tahun 1920 hingga pensiun ia bekerja di Balai Pustaka.
Karangannya:
1.      Syair Si Banso Urai (1931)
2.      Menebus Dosa (novel, 1932)
3.      Rusmala Dewi (novel bersama S.Hardejosumarto,1932)
4.      Si Cebol Rindkan Bulan (novel, 1934)
5.      Sampaikan Salamku Kepadanya (novel, 1935), dll.
11)  Muhammad Yamin
Dilahirkan 23 Agustus 1903 di Sawahlunto, Sumatra Barat, meninggal 17 Oktober 1926 di Jakarta, pendidikannya HIS (1918), AMS (1927), dan tamat sekolah Hakim Tinggi Jakarta (1932). Ia pernah menjadi Menteri Kehakiman (1951), Menteri Pengajaran, pendidikan dan kebudayaan RI (1953-1955), Ketua Badan Pengawasan LKBN antara (1961-1962) ketua Dewan Perancang Nasional (1962).
Karangannya:
1. Tanah Air (Kumpulan Sajak, 1922)
2. Indonesia Tumpah Darahku (Kumpulan sajak, 1928)
3. Kalau Dewi Tara Sudah Berkata (drama, 1932)
4. Ken Arok dan Ken Dedes (drama, 1934)
12)  Rustam Effendi
Dilahirkan 13 Mai 1903 di Padang dan HKS Bandung ( 1924) dia pernah menjadi guru di Perguruan Tinggi Islam Adabiah 11 Padang tahun (1928-1947), ia bermukim di Belanda dan 14 tahun diantaranya (1933-1946) menjadi anggota Kamer Majelis Rendah.
Karangannya:

1. Bebasari (drama, 1926)
2. Percikan Permenungan (kumpulan sajak, 1926)
13)  Yogi (Abdul Rivai)
Dilahirkan 1 Juli 1896 di Bonjol, Sumatra Utara, meninggal 4 April 1983 di Jakarta pendidikannya Sekolah Gubernemen kelas dua Lubuk Sikamping dan Kursus Guru Bantu.
Karangannya:
1. Gubahan (kumpulan sajak, 1930)
2. Puspa Aneka (1931)
Tokoh – tokoh yang pernah memimpin Balai Pustaka tercatat Dr. D.A Rankes, Dr. G.W.J. Drewes, Dr. K.A. Hidding, sementara sastrawan Indonesia yang pernah bekerja di sana tercatat adinegoro,S. Takdir Alisjahbana, Armijn Pane, Nur Sutan Iskandar, dan H.B. Jasin.

2.1.5 Karakteristik Karya Sastra yang Terbit di Luar Balai Pustaka
Karya sastra yang terbit di luar Balai Pustaka dan yang tidak termasuk kriteria Balai Pustaka biasa kita sebut dengan Bacaan Liar.
Pada abad ke-19, di Surabaya terbit surat kabar Bintang Timoer (mulai tahun 1862). Awal abad-20 di Bandung terbit surat kabar yaitu Medan Priyayi yang memuat cerita – cerita bersambung berbentuk roman. Cerita – cerita itu ditulis dalam bahasa Melayu, tetapi bukan oleh pengarang – pengarang Melayu atau Sumatra, yang mengisahkan masyarakat pada masa itu. Seperti roman yang berjudul Hikayat, yang melukiskan kehidupan sehari – hari dan menggunakan bahasa Melayu. Pemimpin redaksi surat kabar Medan Prijaji sendiri, Raden Mas (Djokonomo) Tirto Adhisurjo (1875-1916) menulis dua buah cerita roman, masing-masing berjudul Busono (1910) dan Nyai Permana (1912). Pengarang keturunan bahasa Melayu- Cina. Misalnya G. Francis yang menulis kisah Nyai Desima (1896). Kisah ini menceritakan nasib seorang wanita kampung yang dijadikan nyai orang Inggris kemudian tertawan hatinya oleh pengaruh guna-guna seorang Bang Samiun.
Adapun karya Marco Kartodikromo yang berjudul Student Hijo, yang terbit pertama kali tahun 1918 melalui Harian Sinar Hindia, dan muncul sebagai buku tahun 1919, merupakan salah satu perintis lahirnya sastra perlawanan: sebuah fenomena dalam sastra Indonesia sebelum perang.
Novel ini berkisah tentang lahirnya para intelektual pribumi dari kalangan borjuis kecil yang secara berani mengontraskan kehidupan di Nederland, oleh karena itu novel ini dipinggirkan oleh Balai Pustaka. Tak hanya itu, buku ini menceritakan kisah cinta yang rumit antara para tokoh – tokohnya seperti Hijo, Biru, Wungu, Walter dan lain – lain.
Adapun Kesastraan Melayu Tionghoa. Mengutip hasil penelitian Salmon Edwin mengatakan, Oey Se karya Thio Tjien Boen dan Lo Fen Koei karangan  Gouw Peng Liang adalah dua prosa asli pertama Kesastraan Melayu Tionghoa yang diterbutkan tahun 1903, dua karya itu lahir 20 tahun lebih awal dibanding karya – karya sastra terbitan Balai Pustaka antara lain terbitan novel Azab dan Sengsara (1920) karya Merari Siregar dan Siti Nurbaya (1922) karya Marah Rusli.
Isi dari Oey Se karya Thio Tjien Boen dan Lo Fen Koei itu sudah bukan lagi tergolong kisah – kisah hikayat namun sebaliknya lebih mengesankan sabagai novel denan para tokohnya yang riil an pengarang yang jelas. Gerakan Tionghoa Modern waktu itu, berniat ingin memperbarui adat – istiadat Tionghoa di Jawa yang mereka nilai sudah kolot.






























BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam Sejarahnya Balai Pustaka terbentuk pada masa pemerintahan Kolonial Belanda. Nama awal dari Balai Pustaka yaitu Commissie voor de Inlandsche School en Volkslectuur. Kemudian pada tahun 1917 pemerintahan Kolonial Belanda mendirikan Kantoor voor de volkslectuur atau Kantor Bacaan Rakyat yaitu Balai Pustaka. Karya pertama yang diterbitkan pada masa angkatan Balai Pustaka adalah Azab dan Sengsara oleh Merari Siregar (1920). Tujuan didirikannya Balai Pustaka ialah untuk mengembangkan bahasa – bahasa daerah. Balai pustaka juga melakukan berbagai cara untuk mencegah pengaruh buruk dari bacaan yang banyak menyoroti kehidupan pernyaian (cabul) dan daianggap memiliki misi politis (liar) yang dihasilkan oleh sastra Melayu Rendah.
Karya – karya Balai Pustaka membahas tentang istiadat dan  percintaan. Tokoh – tokohnya di angkatan Balai pustaka selalu orang – orang kedaerahan atau bersifat kedaerahan. Sedangkan karya sastra yang terbit di luar Balai Pustaka dan yang tidak termasuk kriteria Balai Pustaka biasa kita sebut dengan bacaan liar. Pada abad ke-19 mulai bermunculan bacaan liar yang ada di Surabaya, yaitu terbit surat kabar Bintang Timoer (mulai tahun 1862). Pada masa Balai Pustaka, bacaan liar yang popular adalah Nyai Dasima dan Student Hijo. Adapun Kesastraan Melayu Tionghoa.Oey Se karya Thio Tjien Boen dan Lo Fen Koei karangan  Gouw Peng Liang, isinya menceritakan tentang keinginan memperbarui adat – istiadat Tionghoa di Jawa, yang mereka nilai sudah kolot.

3.2  Saran
Berdasarkan uraian di atas, yang menjadi saran adalah Perlu dikaji kembali secara mendalam tentang usaha latar belakang lahirnya balai pustaka, ciri-ciri karya sastra angkatan balai pustaka dan tokoh-tokoh pengarang dan karya sastranya. Dalam tugas ini, Kami membuat berdasarkan sumber – sumber yang ada. Kami juga menyadari, masih ada banyak kekurangan di dalam penulisan tugas ini. Sehingga perlulah bagi kami, dari para pembaca untuk memberikan saran yang membantu supaya makalah ini mendekati lebih baik. Atas perhatian Anda semuanya, kami ucapkan terima kasih.

Cara membuat Sop Kimlo enak dan lezat

Bahan:

  • udang segar ukuran besar 100 gr ( kupas kulitnya )
  • Garam 1 sendok makan
  • kaldu ayam sebanyak 2 liter
  • bihun 100 gr
  • jamur kuping 100 gr ( iris tipis )
  • baso ikan atau baso sapi 10 butir
  • 1 batang bawang daun polong ( iris halus )
  • 1/2 buah bawang bombay ( potong memanjang )
  • lada bubuk 1/2 sendok teh
  • cuka 1/2 sendok teh
  • bawang putih 2 siung ( cincang halus )
  • Bahan pelengkap: bawang goreng secukupnya

Cara membuat: 
Panaskan kaldu ayam hingga mendidih bersama bawang bombay dan bawang putih cincang. Kemudian, masukkan udang berukan besar dan baso ikan dan baso sapi ke dalam kaldu mendidih. Aduk dan tambahkan garam dan lada putih secukupnya sesuai selera. 
Siapkan mangkuk, masukkan bihun, jamur kuping kemudian siram dengan air kaldu tadi. 
Terakhir, tambahkan daun bawang iris dan bawang goreng. Selamat mencoba.

Senin, 21 November 2016

Jangan Melawan pada Ibu



Siapalah daku tanpa dirimu
Walaupun kau sering memarahiku
Daku tidak pernah kecewa
Kata-katamu bak mutiara
Kerana ku tahu disebalik kekatamu itu
Terselindung secebis kasih seorang Ibu terhadap anaknya...
ku pasti setiap nasihat itu adalah untuk
kebaikan diriku...
Mengajarku erti sebuah kehidupan

Ibu….
Daku telah banyak berdosa kepadamu
Dapatkah daku membalas jasa baktimu
Yang laksana pepasir di pantai
Yang telah menyabung nyawa demi melahirkan diriku
Yang tidak jemu-jemu mendengar tangisanku semasa kecil
Dan menatap wajahku yang hina ini...

Sempena Hari Ibu
Daku berdoa ke atas kesejahteraan dirimu
Agar dipanjangkan umur dan sentiasa bahagia
Disamping keluarga 

Walaupun saya baru baca sajak ini jujur, saya langsung terenyuh sekaligus sedih (thanks Sulaiman untuk sajaknya). Ibu adalah sosok terbaik yang ada dalam hidup saya. Susah, senang, bahagia dan semua jenis perasaan saya lalui bersama mama. By the way, menyangkut tentang ibu, saya pernah menonton film animasi Hollywood yaitu, " Brave" . Film ini disutradarai oleh Brenda Campman sekaligus penulis cerita ini pula. Karakter pada film ini yaitu Merida (Kelly Macdonald),  Queen Elinor ( Emma Thompson). 
Karakter Merida dalam film ini menunjukkan sosok wanita pemberani, tangguh dan aktif. Hobinya yaitu memanah,  berkuda dan berpetualang. 
Suatu ketika ibunda Merida hendak menjodohkan putrinya karena umur Merida sudah dirasa cukup untuk menikah. Namun Merida menolak hingga berkata kasar kepada ibunya sehinnga melukai perasaan ibunya. Tanpa pikir panjang Merida menemui penyihir agar penyihir tersebut "merubah" ibunya. Akhirnya Penyihir itu "merubah" ibunya. Namun kata "merubah" menurut Merida berbeda menurut penyihir itu. Penyihir tersebut telah merubah ibunda Merida menjadi beruang hitam. Ayahanda Merida sangat membenci beruang dikarenakan memiliki trauma di masa lalu. 
Lalu apakah hikmah yang bisa kita ambil dalam cerita ini. Yap! Harus mematuhi perkataan orang tua terutama ibu. 

Hadits tentang ibu ini tertuang dalam HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548 yang berbunyi :
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.
Dari hadits tersebut sangat ditekankan dalam hal berbakti pada ibu. Nabi Muhammad SAW mengulang kata ibu hingha tiga kali membuktikan bahwa peran kita untuk  berbakti pada ibu sangat diutamakan.
Itulah salah satu hadits tentang ibu yang ada dalam kitab sohih bukhori dan muslim. Namun, Demikian juga Allah swt menegaskan yang diabadikan dalam Al-Quran surat Al-Ahqaaf : 15 yang berbunyi :
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَاناً حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهاً وَوَضَعَتْهُ كُرْهاً وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْراً حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.

seburuk-buruknya ibu kita wajib bagi kita untuk selalu menghormati dan berbakti padanya karena beliau sudah mengandung kita 9 bulan dengan susah payah dan mengorbankan nyawanya demi kita. Mudah-mudahan kita bisa menjadi anak yang Shaleh dan Shalehah dan berbakti pada ibu dan bapak.