Sabtu, 31 Desember 2016

Tips agar kamu lancar berbahasa Inggris


Di dunia ini, jika kita mau belajar dengan cara yang benar dan mau bersungguh-sungguh pasti akan bisa menguasainya, termasuk belajar berbahasa inggris.

Jika kamu ingin belajar bahasa inggris dengan cepat, ada dua cara yang bisa kamu tempuh. Pertama dengan belajar melalui pendidikan formal, kedua dengan belajar secara autodidak. Agar bisa mahir berbahasa inggris memang dibutuhkan proses dan belajar terus menerus. Dan agar kamu lebih mudah dalam belajar bahasa inggris, berikut ini izwie memberikan tips; 9 cara terbaik agar kamu bisa cepat berbahasa inggris.

1. Open your Mind!

Sebelum kamu belajar berbahasa inggris, bukalah dulu pikiranmu. Kamu harus yakin dan tahu secara pasti bahwa mahir berbahasa inggris itu memiliki banyak manfaat bagi dirimu. Setelah itu, kamu akan lebih mudah mencari metode yang terbaik untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Tentukan Metode Terbaik
Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk mempelajari bahasa inggris. Jadi, kamu juga harus menemukan cara terbaik dan ter-efisien agar kamu lebih cepat menguasai bahasa inggris. Semisal; kamu menyukai metode dengan praktek melalui media chating atau jejaringan sosial terlebih dahulu, maka belajarlah dengan cara itu. Kamu juga bisa belajar melalui fim dan lagu. Cara ini dipercaya paling ampuh untuk melancarkan kemampuan berbahasa Inggrismu.  Kamu bisa mempelajari lirik dalam lagu tersebut dengan menghafal sekaligus mencari tau arti dari lirik tersebut.

3. Biasakan
Setelah kamu sudah menemukan cara yang pas, biasakan dirimu untuk berbahasa inggris dalam kehidupan sehari-hari. Kamu bisa menonton film bahasa inggris atau mendengar lagu bahasa inggris. Ketika kamu menembukan kata yang tidak kamu mengerti, barulah kamu pelajari. Dengan begitu kamu akan lebih banyak mengenal kosa kata dan mempermudah kamu menguasai bahasa inggris.

Selain itu, belajar bahasa inggris juga bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan mengobrol bahasa inggris dengan teman-temanmu. Balajar bahasa inggris tidak harus formal, yang terpenting kamu harus sering membiasakannya.
Usahakan untuk membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari. Percuma jika kamu bisa berbahasa Inggris tapi tidak diaplikasikan dalam kehidupan mu. So, jangan malas mencoba.

4. Percaya Diri
Setelah kita terbiasa dengan percakapan bahasa inggris, kepercayaan diri untuk berbicara bahasa inggris akan semakin terbangun. Di samping itu, janganlah takut untuk berkata salah. Dengan kesalahan kita akan mendapat teguran dan mendapat pembelajaran dari itu. Jangan sungkan apalagi malu ketika hendak berbahasa Inggris. Kalaupun ada yang mencibir mu saat berbahasa Inggris, cuekin aja guys.. Be Confident ya..

5. Cuek
Apakah kamu pernah mendengar orang berbicara bahasa inggris di tempat umum? Bagaimana pendapatmu? Mungkin kamu merasa risih dan orang lain mungkin menganggapnya norak. Tapi perlu kamu pahami, mungkin mereka sedang belajar bahasa inggris.
Kamu-pun juga bisa melakukan hal yang sama, kamu bisa membiasakan diri dalam keseharianmu untuk berbicara bahasa inggris dengan teman maupun keluargamu. Tidak usah memperdulikan pandangan atau komentar orang lain, yang terpenting kamu bisa berbahasa inggris dengan lancar.

6. Perbanyak Kosa Kata
Ini penting, dengan banyaknya kosa kata yang sudah kamu ketahui, akan membuat lebih mudah menggunakannya dalam percakapan. Coba kamu tempelkan berbagai kata pada tempat yang sering kamu temui, seperti; dinding kamarmu, lemari es, dll. Dengan membacanya setiap hari, kamu lebih mudah mengingat makna dan cara penggunaannya.

7. Ikuti Pola Bahasanya
Saat kamu mempelajari bahasa inggris, maka belajarlah untuk berpikir dalam bahasa tersebut. Jadi itulah pentingnya membiasakan diri agar kamu bisa mengubah cara berpikir mengikuti pola bahasa inggris.
Otak bisa melakukan itu dengan cepat jika dilatih terus. Gunakan dalam kehidupan sehari-hari agar otak kamu terbiasa dengan bahasa inggris dan kemampuanmu akan terus meningkat.

8. Jangan Terlalu Memikirkan Aksen
Aksen sangatlah sering dikeluhkan ketika belajar bahasa inggris. Tetapi aksen seseorang tidaklah harus sempurna. Mengapa kita harus menyamakan diri dengan orang lain? Ini sama halnya dengan orang Bali, orang Tegal atau orang Manado ketika berbicara bahasa Indonesia. Pastinya mereka memiliki aksen yang berbeda-beda, yang terpenting orang lain bisa memahami perkataan mereka.
Menguasai aksen dengan sempurna memang bisa membuat orang lain terkesan, tapi jika hanya untuk berkomunikasi, hal itu tidaklah penting.

9. Tidak Memandang Usia
Tidak ada kata telat untuk belajar bahasa inggris, belajar bahasa bukanlah masalah. Dimana ad kemauan di situ ada jalan.. 😊

Semoga Bermanfaat 🙋

Jumat, 30 Desember 2016

Komitmen Adalah Kunci Sukses




Komitmen adalah keterikatan, perjanjian, atau keterlibatan untuk melakukan sesuatu. Saat ini memiliki keinginan untuk sukses, secara otomatis kamu sudah berkomitmen untuk melakukan sesuatu agar keberhasilan bisa kamu raih.
Dengan komitmen kamu akan melakukan atau bertindak. Tanpa komitmen kamu hanya mengucap sebatas kata atau sebatas tulisan. Tanpa komitmen tidak ada keberhasilan.
Untuk itulah, komitmen adalah kunci sukses atau keberhasilan.
Sungguh aneh jika kamu yang sudah memiliki tujuan tetapi tidak memiliki komitmen melakukan segala sesuatu demi terwujudnya apa yang dia inginkan.

Komitmen dalam pernikahan adalah janji setia dan bertindak agar pernikahan itu terus bertahan sehingga terwujudnya visi dan misi bersama. 


Komitmen dalam meraih sukses adalah janji mengambil tindakan apa pun yang diperlukan untuk meraih sukses tersebut.


Komitmen kerja adalah ikatan yang mengharuskan seorang karyawan untuk melakukan tugasnya dalam memberikan kontribusi bagi perusahaan.

Dalam menjaga sebuah komitmen tidak lah mudah kawan.. berikut cara yang tepat dalam memegang sebuah komimen.

Cara Memegang Komitmen :
Ingat bahwa komitmen kunci sukses. Jika kamu mau berhasil, kamu harus memegang komitmenmu. Bagaimana caranya memegang komitmen itu?

Langkah #1: Faham
Bukti adanya sebuah komitmen:
tindakan nyata untuk melakukan apa yang diperlukan berkaitan dengan apa yang dijanjikan
tidak mengambil tindakan hal-hal yang bisa merusak perjanjian
Jadi langkah pertama adalah kamu harus memiliki pemahaman apa saja yang perlu dan tidak boleh dilakukan berkaitan dengan komitmen kita.

Langkah #2: Tindakan
Misalnya kamu ingin sukses dalam bisnis, maka kamu harus memahami apa saja yang harus dilakukan untuk membangun dan mengembangkan bisnis kamu, dan apa saja yang tidak boleh. 

*Komitmen aja butuh tindakan, masa kamu enggak? #curcol

Kemudian jaga itu semua dengan cara melakukan apa yang perlu dilakukan dan tidak melakukan apa yang tidak boleh dilakukan.
Komitmen adalah kunci sukses. Komitmen adalah janji, keterikatan dan keterlibatan.

Sumber : www.motivasi-islami.com


Liburan di Rumah, Why Not?


Libur telah tiba, libur telah tiba, hore! Hore!
Gak terasa sudah mau masuk ke penghujung 2016 , bagaimana dengan rencana liburanmu? Waahh.. pasti seru deh ada yang keluar kota, ke luar negeri atau ada yang di rumah aja?
Tenang.. di sini saya akan berbagi tips agar liburanmu tidak terasa bosan walau hanya di rumah.

1. Berkumpul dan Quality Time Bersama Keluarga


Mungkin dihari-hari biasa kamu terlalu sibuk dengan kegiatanmu sendiri sehingga waktumu bersama keluarga menjadi berkurang. Maka ketika sedang liburlah saat yang tepat untukmu menghabiskan waktu dengan keluarga tercinta.

2. Membaca Buku

Buku merupakan sahabat terbaik, sebab dia pasti akan menghiburmu jika kamu mau meluangkan waktu untuk membacanya. Jika bosan dengan buku-buku lamamu, cobalah pergi ke toko buku untuk berburu buku-buku baru. Yakin deh, dengan menyiapkan buku-buku baru dan membacanya di rumah sepanjang hari, liburanmu pasti lebih seru dan ilmu kamu terus bertambah.

3. Mengembangkan Bakat dan Hobimu



Bakat dan hobi yang kamu miliki harus terus kamu tekuni. Saat liburan itulah kamu bisa lebih fokus untuk mendalami bakat dan hobimu. Karena jika kita fokus pada bakat dan hobi yang dimiliki, maka itu akan menjadi sesuatu yang baik untuk kita di masa depan.

4. Olahraga





Supaya tubuhmu tetap sehat saat liburan, kamu jangan lupa untuk berolahraga. Karena dengan begitu, setelah habis waktu libur, tubuhmu yang sehat dan fresh akan membuat kamu lebih mudah dalam menjalani aktivitas.

5. Beres-Beres Rumah dan Kamar.

Ini juga tak kalah penting, mengemasi rumah dan kamarmu akan menambah semangat liburan. Rumah dan kamar yang bersih bisa membuat pikiran sehat serta menjauhkanmu dari penyakit stres akibat lingkungan yang berantakan.

Ga ada alasan untuk bermalas-malasan saat liburan walaupun cuma di rumah. Enjoy your Holiday :)

Pidato tentang Bahaya Narkoba

PIDATO TENTANG BAHAYA NARKOBA
Assalamu’alaikum Wr Wb
Yang terhormat kepala sekolah
Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru serta staf Tata Usaha
Dan teman-teman yang saya cintai

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat-Nya sehingga kita dapat berkumpul disini dan pada hari ini saya akan menyampaikan pidato tentang Narkoba.

Di Indonesia jumlah pengguna narkoba begitu besar, karena lemahnya penegakan hukum di Indonesia para pengedar internasional dapat bekerja sama dengan warga negara Indonesia dan memperoleh keuntungan yang besar. Penyalahgunaan Narkotika dan zat aditif lainnya itu tentu membawa dampak yang luas dan kompleks. Sebagai dampaknya antara lain perubahan perilaku, gangguan kesehatan, menurunnya produktivitas kerja secara drastis, kriminalitas dan tindak kekerasan lainnya.

Penyalahgunaan narkoba dapat dicegah melalui program-program diantaranya mengikuti kegiatan-kegiatan sosial, tidak bergaul dengan pengguna atau pengedar narkoba, tidak mudah terpengaruh ajakan atau rayuan untuk menggunakan narkoba. Pengguna narkoba biasanya lebih didominasi oleh para remaja dan anak sekolah.

Sekolah juga memberikan penyuluhan kepada para siswa tentang bahaya dan akibat dari penyalahgunaan narkoba melalui Guru BP, diskusi yang melibatkan para siswa dalam perencanaan untuk intervensi dan pencegahan penyalahgunaan narkoba di sekolah. Program lain yang cukup penting adalah program waspada Narkotika dengan cara mengenali ciri-ciri siswa yang menggunakan narkoba, mewaspadai adanya tamu yang tak dikenal atau pengedar, melakukan razia dadakan.

Biasanya pengedar maupun pemakai di sekolahh telah paham betul program-program disekolah untuk pencegahan pengguna atau pemakai disekolah, mereke tentu saja mengantisipasinya dengan sebaik yang mereka bisa. Sepintar apapun kiat mereka, ibarat sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Jurus-jurus jitu menghindari deteksi sekolah memang mereka kuasai, tapi mengingat sifat narkoba yang adiktif dan menutut dosis yang lebih tinggi maka disiplin cara aman akan terkuak juga

Untuk itu marilah kita hindari dan jauhi serta ikut memberantas penggunaan narkoba. Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan apabila ada kesalahan dalam bertutur kata, saya mohon maaf. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih dan saya akhiri.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb..
-

Kekerasan Terhadap Anak



A.   Pengertian kekerasan terhadap anak
Kekerasan terhadap anak adalah segalah tindakan baik yang disengaja maupun tidak disengaja yang dapat merusak anak  baik berupa serangan fisik, mental sosial, ekonomi maupun seksual yang melanggar hak asasi manusia, bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat.
Pengetian kekerasan terhadap beberapa ahli yaitu:
Ø  Menurut Sutanto, kekerasan anak adalah perlakuan orang dewasa atau anak yang lebih tua dengan menggunakan kekuasaan/otoritasnya terhadap anak yang tak berdaya yang seharusnya menjadi tanggung jawab dari orangtua atau pengasuh yang berakibat penderitaan, kesengsaraan, cacat/kematian.
Ø  Kempe, dkk (1962) dalam Soetjiningsih (2005) memberikan pengertian kekerasan terhadap anak adalah timbulnya perlakuan yang salah secara fisik yang ekstrem kepada anak-anak.Sementara Delsboro (dalam Soetjiningsih, 1995) menyebutkan bahwa seorang anak yang mendapat perlakuan badani yang keras, yang dikerjakan sedemikian rupa sehingga menarik perhatian suatu badan dan menghasilkan pelayanan yang melindungi anak tersebut.
Ø  Fontana (1971) dalam Soetjiningsih (2005) memberikan pengertian kekerasan terhadap anak dengan definisi yang lebih luas yaitu memasukkan malnutrisi dan menelantarkan anak sebagai stadium awal dari sindrom perlakuan salah, dan penganiayaan fisik berada pada stadium akhir yang paling berat dari spektrum perlakuan salah oleh orang tuanya atau pengasuhnya.



Ø  David Gill (dalam Sudaryono, 2007) mengartikan perlakuan salah terhadap anak adalah termasuk penganiayaan, penelantaran dan ekspoitasi terhadap anak, dimana hal ini adalah hasil dari perilaku manusia yang keliru terhadap anak. Bentuk kekerasan terhadap anak tentunya tidak hanya berupa kekerasan fisik saja, seperti penganiayaan, pembunuhan, maupun perkosaan, melainkan juga kekerasan non fisik, seperti kekerasan ekonomi, psikis, maupun kekerasan religi.

B.   Penyebab Terjadinya Kekerasan terhadap Anak
·         Lemahnya pengawasan orang tua terhadap anak dalam menonton tv, bermain dll. Hal ini bukan berarti orang tua menjadi diktator/over protective, namun maraknya kriminalitas di negeri ini membuat perlunya meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar.
·         Anak mengalami cacat tubuh, gangguan tingkah laku, autisme, terlalu lugu
·         Kemiskinan keluarga (banyak anak).
·         Keluarga pecah (Groker Home) akibat perceraian, ketiadaan Ibu dalam jangka panjang.
·         Keluarga yang belum matang secara psikologis, ketidak mampuan mendidik anak, anak yang tidak diinginkan (Unwanted Child)atau anak lahir diluar nikah.
·         Pengulangan sejarah kekerasan orang tua yang dulu sering memperlakukan anak-anaknya dengan pola yang sama
·         Kondisi lingkungan yang buruk, keterbelakangan
·         Kesibukan orang tua sehingga anak menjadi sendirian bisa menjadi pemicu kekerasan terhadap anak
·         Kurangnya pendidikan anak terhadap anak.



Beberapa  faktor  memicu kekerasan terhadap anak Menurut Komnas Perlindungan Anak  pemicu kekerasan terhadap anak yang terjadi diantaranya:
§  Pewarisan Kekerasan Antar Generasi (intergenerational transmission of violance).
Banyak anak belajar perilaku kekerasan dari orangtuanya dan ketika tumbuh menjadi dewasa mereka melakukan tindakan kekerasan kepada anaknya. Dengan demikian,perilaku kekerasan diwarisi (transmitted) dari generasi ke generasi.
§  Stres Sosial (social stress)
Stres yang ditimbulkan oleh berbagai kondisi sosial meningkatkan risiko kekerasan terhadap anak dalam keluarga.Kondisi-kondisi sosial ini mencakup: pengangguran (unemployment), penyakit (illness), kondisi perumahan buruk (poor housing conditions),ukuran keluarga besar dari rata-rata (a larger than average family size), kelahiran bayi baru (the presence of a new baby), orang cacat (disabled person) di rumah, dan kematian (the death) seorang anggota keluarga. Sebagian besar kasus dilaporkan tentang tindakan kekerasan terhadap anak berasal dari keluarga yang hidup dalam kemiskinan.Tindakan kekerasan terhadap anak juga terjadi dalam keluarga kelas menengah dan kaya, tetapi tindakan yang dilaporkan lebih banyak di antara keluarga miskin karena beberapa alasan.
§  . Isolasi Sosial dan Keterlibatan Masyarakat Bawah.
Orangtua dan pengganti orangtua yang melakukan tindakan kekerasan terhadap anak cenderung terisolasi secara sosial.Sedikit sekali orangtua yang bertindak keras ikut serta dalam suatu organisasi masyarakat dan kebanyakan mempunyai hubungan yang sedikit dengan teman atau kerabat.



§  Struktur Keluarga
Tipe-tipe keluarga tertentu memiliki risiko yang meningkat untuk melakukan tindakan kekerasan dan pengabaian kepada anak.Misalnya, orangtua tunggal lebih memungkinkan melakukan tindakan kekerasan terhadap anak dibandingkan dengan orangtua utuh. Selain itu, keluarga-keluarga di mana baik suami atau istri mendominasi di dalam membuat keputusan penting, seperti: di mana bertempat tinggal, pekerjaan apa yang mau diambil,bilamana mempunyai anak, dan beberapa keputusan lainnya, mempunyai tingkat kekerasan terhadap anak yang lebih tinggi dibandingkan dengan keluarga-keluarga yang suami-istri sama-sama bertanggung jawab atas keputusan-keputusan tersebut.

C.   Jenis-jenis Kekerasan yang Sering Diterima  Anak
1.      Kekerasan Fisik
Bentuk kekerasan seperti ini mudah diketahui karena akibatnya bisa terlihat pada tubuh korban Kasus physical abuse: persentase tertinggi usia 0-5 tahun (32.3%) dan terendah usia 13-15 tahun (16.2%). Kekerasan biasanya meliputi memukul, mencekik, menempelkan benda panas ke tubuh korban dan lain-lainnya. Dampak dari kekerasan seperti ini selain menimbulkan luka dan trauma pada korban, juga seringkali membuat korban meninggal
2.      Kekerasan secara Verbal
Bentuk kekerasan seperti ini sering diabaikan dan dianggap biasa atau bahkan dianggap sebagai candaan.Kekerasaan seperti ini biasanya meliputi hinaan, makian, maupun celaan. Dampak dari kekerasaan seperti ini yaitu anak jadi belajar untuk mengucapkan kata-kata kasar, tidak menghormati orang lain dan juga bisa menyebabkan anak menjadi rendah diri.
3.      Kekerasan secara Mental
Bentuk kekerasan seperti ini juga sering tidak terlihat, namun dampaknya bisa lebih besar dari kekerasan secara verbal. Kasus emotional abuse: persentase tertinggi usia 6-12 tahun (28.8%) dan terendah usia 16-18 tahun (0.9%)Kekerasaan seperti ini meliputi pengabaian orang tua terhadap anak yang membutuhkan perhatian, teror, celaan, maupun sering membanding-bandingkan hal-hal dalam diri anak tersebut dengan yang lain, bisa menyebabkan mentalnya menjadi lemah.Dampak kekerasan seperti ini yaitu anak merasa cemas, menjadi pendiam, belajar rendah diri, hanya bisa iri tanpa mampu untuk bangkit.
4.      Pelecehan Seksual
Bentuk kekerasan seperti ini biasanya dilakukan oleh orang yang telah dikenal anak, seperti keluarga, tetangga, guru maupun teman sepermainannya sendiri. Kasus pelecehan seksual: persentase tertinggi usia 6-12 tahun (33%) dan
terendah usia 0-5 tahun (7,7%).Bentuk kekerasan seperti ini yaitu pelecehan, pencabulan maupun pemerkosaan. Dampak kekerasan seperti ini selain menimbulkan trauma mendalam, juga seringkali menimbulkan luka secara fisik.

D.   Solusi Mencegah Terjadinya Kekerasan pada Anak
Agar anak terhindar dari bentuk kekerasan seperti diatas perlu adanya pengawasan dari orang tua, dan perlu diadakannya langkah-langkah sebagai berikut:
·          Orang tua menjaga agar anak-anak tidak menonton / meniru adegan kekerasan karena bisa menimbulkan bahaya pada diri mereka. Beri penjelasan pada anak bahwa adegan tertentu bisa membahayakan dirinya. Luangkanlah waktu menemani anak menonton agar para orang tua tahu tontonan tersebut buruk atau tidak untuk anak.

·          Jangan sering mengabaikan anak, karena sebagian dari terjadinya kekerasan terhadap anak adalah kurangnya perhatian terhadap anak. Namun hal ini berbeda dengan memanjakan anak.

·          Tanamkan sejak dini pendidikan agama pada anak. Agama mengajarkan moral pada anak agar berbuat baik, hal ini dimaksudkan agar anak tersebut tidak menjadi pelaku kekerasn itu sendiri.

·          Sesekali bicaralah secara terbuka pada anak dan berikan dorongan pada anak agar bicara apa adanya/berterus terang. Hal ini dimaksudkan agar orang tua bisa mengenal anaknya dengan baik dan memberikan nasihat apa yang perlu dilakukan terhadp anak, karena banyak sekali kekerasan pada anak terutama pelecehan seksual yang terlambat diungkap.                                                                                                                              
·          Ajarkan kepada anak untuk bersikap waspada seperti jangan terima ajakan orang yang kurang dikenal dan lain-lain.

·          Sebaiknya orang tua juga bersikap sabar terhadap anak. Ingatlah bahwa seorang anak tetaplah seorang anak yang masih perlu banyak belajar tentang kehidupan dan karena kurangnya kesabaran orang tua banyak kasus orang tua yang menjadi pelaku kekerasan terhadap anaknya sendiri.


E.     Undang- undang yang mengatur perlindungan anak
Sebagai Negara hukum, Indonesia memiliki beberapa peraturan perundang- undangan yang mengatur perlindungan anak yang terdiri dari:
·         Undang- undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
·         Undang- undang nomor 11 tahun 2012 tentang  system peradilan pidana anak.
·         Peraturan presiden nomor 18 tahun 2014  tentang perlindungan anak dan pemberdayaan anak dan perempuan dalam konflik sosial .















BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kekerasan terhadap anak adalah segalah tindakan baik yang disengaja maupun tidak disengaja yang dapat merusak anak  baik berupa serangan fisik, mental sosial, ekonomi maupun seksual yang melanggar hak asasi manusia, bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat.
Beberapa  faktor  memicu kekerasan terhadap anak Menurut Komnas Perlindungan Anak  pemicu kekerasan terhadap anak yang terjadi diantaranya: struktur keluarga, pewarisan kekerasan dari generasi ke generasi, stress sosial dan isolasi sosial, serta keterlibatan masyarakat bawah. Bentuk- bentuk kekerasan terhadap anak yaitu: kekerasan fisik, kekerasan emosional, kekerasan verbal, kekerasan seksual, dan kekerasan secara sosial.
 Adapun cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kekerasan terhadap anak yaitu: pendidikan dan pengetahuan orang tua yang cukup, keluarga yang hangat dan demokratis, adanya komunikasi yang efektif, dan mengintegrasikan isu mengenai hak anak kedalam peraturan perundang- undangan. Peraturan perundang- undangan yang mengatur perlindungan anak yaitu Undang- undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan aAnak, Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang  System Peradilan Pidana Anak, dan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2014  Tentang Perlindungan Anak Dan Pemberdayaan Anak dan Perempuan Dalam Konflik Sosial.









DAFTAR PUSTAKA
http://misterrakib.blogspot.com/2014/11/kekerasan-menurut-para-ahli.html
UU PA No. 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak 
http://anawechildhealth.blogspot.com/
Komisi Perlindungan Anak Indonesia,http://www.kpai.go .
September 2007.http://www.setneg.go.id