Kamis, 29 Desember 2016

NIKMAT TUHANMU YANG MANAKAH YANG KAMU DUSTAKAN?



Surga dan Neraka pun Rizki yang Kita Minta 💗🙌

Sebagian kita menyangka bahwa rizki hanyalah berputar pada harta dan makanan. Setiap meminta dalam do’a mungkin saja kita berpikiran seperti itu.

Perlu kita ketahui bahwa rizki yang paling besar yang Allah berikan pada hamba-Nya adalah surga (jannah). Inilah yang Allah janjikan pada hamba-hamba-Nya yang sholeh.

Surga adalah nikmat dan rizki yang tidak pernah disaksikan oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah tergambarkan dalam benak pikiran.

Setiap rizki yang Allah sebutkan bagi hamba-hamba-Nya, maka umumnya yang dimaksudkan adalah surga itu sendiri. Hal ini sebagaimana maksud dari firman Allah Ta’ala,

لِيَجْزِيَ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

“Supaya Allah memberi Balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. mereka itu adalah orang-orang yang baginya ampunan dan rezki yang mulia.” (QS. Saba’: 4)

وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللهِ وَيَعْمَلْ صَالِحًا يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا قَدْ أَحْسَنَ اللهُ لَهُ رِزْقًا

“Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezki yang baik kepadanya.” (QS. Ath Tholaq: 11)

Teruslah bersyukur atas nikmat dan rizki yang Allah beri, apa pun itu meskipun sedikit. Yang namanya bersyukur adalah dengan meninggalkan maksiat dan selalu taat pada Allah.

Abu Hazim mengatakan, “Setiap nikmat yang tidak digunakan untuk mendekatkan diri pada Allah, itu hanyalah musibah.” Mukhollad bin Al Husain mengatakan, “Syukur adalah dengan meninggalkan maksiat.” (‘Iddatush Shobirin, hal. 49, Mawqi’ Al Waroq).

Dalam surat Ar-Rahman Allah SWT berfirman,
فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبان
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan.
Ayat ini banyak dotemukan dalam surat ini seperti ayat 13, 16, 18, 21, 23, 25, 30, 32, 34, 36, 38, 40,42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75,77. Jadi, semuanya berjumlah 31 ayat yang menjelaskan tentang ayat ini.  Berulang Allah SWT mengulang ayat ini seakan memberikan sinyal khususnya kepada diri saya untuk selalu bersyukur. Manusia sering kali lupa akan nikmat-Nya. Yang kita tau nikmat hanya berhubungan dengan hartadan hal-hal yang yang berbau kesenangan. Padahal nikmat Allah sWT tidak terbatas dan luas cakupannya. Di setiap helaan nafas pada siang hari maupun malam itu sudah termasuk nikmat yang Allah SWT berikan tapi, kita selalu melupakannya. Jika kita diberikan musibah atau cobaan mallah kita hanya bisa mencaci maki, menghujat dan menyalahkan bahwa Allah SWT tidak adil. Masya Allah..
 Lalu bagaimana cara kita untuk bersyukur? Yaitu, dengan menambah keimanan kita, menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Beribadah kepada Allah SWT dan menjauhi diri dari segala maksiat. Celakalah bagi orang yang kufur akan nikmat dan berbahagialah orang yang selau bersyukur. Karena dengan bersyukur Allah SWT akan menambahkan nikmat-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar