Minggu, 25 Desember 2016

Sabar dalam mengahadapi takdir

“Aaahh sial gagal lagi”
“Masalah lagi masalah lagi”
“ihh sulit banget”
“Kenapa selalu saja ada yang buat gagal”
.
Astaghfirullah
Boleh jadi musibah, kegagalan, kesulitan hidup bisa menjadi pengingat bahwa kita harus banyak berkaca diri, mengoreksi diri bahwa dosa kita sudah cukup mengkhawatirkan sehingga Allah memberi peringatan dan teguran kepada kita.
Sebelum Allah Swt melanjutkan dengan siksa dan azabNya, segeralah bertaubat.
.
Boleh jadi ketika di awal usaha kita, kita tidak mendapatkan hasil yang kita inginkan, bahkan gagal mendapatkannya, bisa jadi Allah Swt punya rencana bagi kita untuk memilih usaha lain yang akan mendatangkan hasil yang lebih baik.
Kegagalan merupakan langkah untuk mencapai kesuksesan, jika kita terus berusaha dan berdoa.
.
Boleh jadi, takdir yang menimpa diri kita adalah cara terbaik untuk meringankan dosa di hari kiamat.
Ketika Rasulullah Saw sakit menjelang wafatnya, beliau bersabda ”… Tidaklah seorang muslim ditimpa suatu rasa sakit dengan duri atau apa saja, kecuali Allah menggugurkan dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya.”(HR Bukhari).
.
Boleh jadi, takdir yang menimpa diri kita merupakan tangga untuk mencapai derajat yang lebih tinggi di sisi Allah.
Allah akan senantiasa menguji seorang hambaNya hingga terlihat siapa yang paling berhak mendapatkan tempat yang terbaik di sisiNya.
.
Yakinlah bahwa setiap takdir Allah untuk kita selalu baik, apapun bentuk takdir itu. Takdir yang baik, tentu baik untuk kita.
Takdir yang nampak tidak menguntungkan buat kita, ternyata ada kebaikan yang Allah ’paksakan’ untuk kita
Yang tidak kita sadari saat itu
Yakinlah bahwa Allah mengetahui yang terbaik untuk kita
.
Allah Swt berfirman ”Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri.” (QS Asy-syuro:30).

Belajarlah untuk menerima takdir yang menimpa kita salah satunya dengan bersabar.

Allah SwT berfirman, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang sabar” (QS Ali Imran [3] ayat 146)

Kesabaran tidak semata-mata pasrah total terhadap segala keadaan yang menimpanya; hanya orang bodoh saja yang berbuat seperti ini. Kesabaran harus datang dengan pengetahuan tentang penyebab dari suatu situasi itu, dan langkah-langkah apa yang harus diambil untuk menghadapi akibat negatif dari situasi tersebut. Ini akan menghasilkan keadilan dan keseimbangan.
Sabar dan salat menghubungkan seseorang dengan kasih sayang tak berbatas yang membuat kaum mukmin menjadi lebih menyadari bahwa Allah memang bersama orang-orang yang sabar.

.
💌 @ukhuwah.muslimah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar