Sabtu, 24 Desember 2016

The Real Indonesian Person


Tujuan Manusia diciptakan oleh Allah SWT yaitu menjadi khalifah di muka bumi. Seperti fieman Allah SWT berikut:

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لا تَعْلَمُونَ

Artinya:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

Manusia Indonesia seutuhnya adalah manusia berwatak rohani yang bertanggung jawab terhadap Kemaslahatan masyarakat dan bangsa Indonesia. Dalam memerankan fungsi kehalifahan itu, perlu menguasai ilmu pengetahuan dab teknologi (IPTEK) untuk mengelola sumber daya alam beserta isinya.
Indonesia dianugerahi kekayaan yang melimpah ruah oleh Allah SWT. Alam yang subur denagan laut lepas, gunung menjulang, pohon-pohon yang rimbun dan aneka ragam ikan, terumbu karang dan kekayaan lainnya.
Seorang Muslim yang hendak menjalakan tugas kekhalifahan itu tidak cukup dengan membaca dan mempelajari Al-Quran tetapi perlu menafsirkab ayat-ayat tersebut dengan mengembangkan pendekatan kajian tafsir bil ilmi yang melibatkan ahli ataubilmuan dan disipkin ilmu lainnya. Mempelajari hukum Allah mengenai ciptaan Allah SWT seperti tumbuhan, hewan, dan ciptaan lainnya. Berusaha menemukan manfaat beserta nilai-nilai yang terkandung di sumber dayaalam yang diberikan Allah SWT bahwa tidak ada yang sia sia dalam penciptaan-Nya.

ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
Artinya:
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Kita sebagai warga negara yang baik berusaha untuk menggali potensi yang ada di negeri tercinta ini. Tidak hanya melihat sumber daya yang hanya di depan mata. Namun memobilisasikan sumber daya secara seimbang dan berkelanjutan, sehingga menghasilkan nilai tambah, tidak ada yang terbuang sia-sia.
Dari sebagai budaya, kita adalah bangsa yang kaya dengan beragam suku, budaya dan etnis. Kewajiban kita bersama menggali dan mengeksplor kearifan lokal serta peka terhadap permasalahan-permasalahn yang ada di sekitar terutama di dunia kampus. Mahasiswa seyogyanya perhatian terhadap nilai-nilai Islam dan ikut menerapkannya di kampus dan memandang Islam sebagai esensi yang penting  dalam perubahan sosial yang lebih baik lagi.


Daftar Pustaka: MPK Untirta. Lingkar Studi Kepemimpinan, Serang: Untirta Press, 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar