Kamis, 29 Desember 2016

Sayangi Ibumu..

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَاناً حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهاً وَوَضَعَتْهُ كُرْهاً وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْراً حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Qs. Al-Ahqaaf : 15)
Maksud ayat tersebut ialah  ketika ibu mengandung selama 9 bulan sekaligus 2 tahin menyusui totalnya ialah 30 bulan.
Seperti yang kita tau mengandung itu tak mudah namun, menjadi suatu anugerah karena seseorang dikatakan normal apabila bisa menghasilkan keturunan. Pernikahan akan terasa lengkap apabila kedatangan sang buah hati. Dalam hal ini sang ibu akan mengalami banyak tantangan serta butuh banyak perjuangan. Tapi apa yangenyebabkan seorang perempuan ingin memiliki keturunan padahal banyak tantangan yang harus dilalui lalu, apa yang membuat seorang perempuan dapat bertahan dalam mempertahankan anak-anaknya. Berikut sebuah kisah tentang anak yang bertanya pada ibunya
Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. "Ibu, mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab. "Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak".
"Aku tak mengerti" kata si anak lagi.
Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah
mengerti...."
Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya.

"Ayah, mengapa Ibu menangis?
sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?! "Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan". Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.

Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.
Pada suatu hari, ia bertemu dengan seorang tua yang bijak lagi penuh wibawa di dalam suatu masjid, lalu ia bertanya ."Wahai Bapak, mengapa
wanita mudah sekali menangis?"
Bapak Tua tersebut menjawab. "Saat
diciptakan wanita, Allah membuatnya
menjadi sangat utama. Diciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan
isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Diberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu. Diberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus
asa. Pada wanita, Diberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh
kesah. Diberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam
situasi apapun. Walau, tak jarang
anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya.

Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada
bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan
kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

Diberikan wanita kekuatan untuk
membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab,
bukankah tulang rusuklah yang
melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?
Diberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk
memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak
pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.

Dan, akhirnya, Diberikan ia air mata agar
dapat mencurahkan
perasaannya. Inilah yang khusus Diberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata
kehidupan. Cintai dan Sayangi Ibumu Semasa Hidupnya! Berbaktilah Kepadanya, Perbanyaklah Berdoa dan Beramal Saleh Sepeninggalnya agar Ia Bahagia Di Sana.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar